Foto: by Rudy Tatto Oleh: Valensius Onggot Waktu menunjukkan pukul 18.00 Wita ketika saya tiba di Gendang Nampo, dalam perjalanan sekitar 2 jam dari Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai. Hari mulai gelap. Hanya cahaya lampu senter menerangi lumpung yang letaknya tepat berada di pelataran rumah Gendang Nampo. Tampak beberapa orang tua - yang akhirnya saya ketahui sebagai tu'a teno dan beberapa tu'a panga - sedang melaksanakan ritus pemberian sesajian di atas lumpung . Tu'a teno memegang sebutir telur ayam mentah seraya mengucapkan ujud doa dengan suara lirih. Diketoknya bagian ujung dari telur ayam tersebut dan kemudian diletakkan di atas lumpung atau mezbah sesajian. Saya dan teman-teman lainnya pun mendekat. Beberapa alat rekam pun dibawa serta. Dan saat itulah saya dan beberapa teman seperjalanan mendokumentasikan sekelumit cerita dari budaya orang Manggarai dalam sejarah pembagian lingko . Ini...
Menulis: Berjuang Melawan Lupa