Tak banyak yang tahu tentang pengrajin bambu yang satu ini. Dari anyaman bambu itulah, dia bisa bertahan dari hempasan badai krisis pada tahun gelap seperti sekarang ini. Pria paruh baya itu sedang menganyam bilah bambu saat saya mengajaknya bercerita pada senja kemarin. Beberapa bilah bambu itu disusunnya satu demi satu yang kemudian menghasilkan puluhan hamparan gedek bambu yang keren dan unik. Pekan sebelumnya memang saya memesan 20 lembaran gedek padanya. Ia pun menyanggupi. Dengan harga yang cukup ramah di kantong, ia akhirnya bisa menyelesaikan pekerjaan itu selama dua pekan. Namanya Hendrikus Kebaru. Wajahnya yang terkesan muda itu tidak menggambarkan umurnya sudah memasuki usia senja. Berpuluh-puluh tahun sudah ia setia menekuni profesi sebagai pengrajin bambu. Walau pun beberapa pekerjaan lain diambilnya juga seperti menggarap lahan pertanian dan kebun, atau menjadi tukang bangunan. Hal itu dilakukannya agar pundi-pundi ekonomi keluarganya tetap terisi dan asap dapur tet...
Menulis: Berjuang Melawan Lupa