Di atas panggung, anak-anak itu serempak memberi penghormatan kepada penonton. Mereka berbaris dalam balutan kaos merah dan kostum khusus pementasan. Penghormatan itu menandai dimulainya acara pementasan seni dari anak-anak TK St. Fransiskus Ruteng. Kami yang duduk di floor penonton meresponnya dengan tepukan tangan. Sebagian besarnya adalah orang tua anak-anak yang datang menyaksikan sang buah hati mereka tampil di panggung sukacita itu. Saya pun hadir lebih awal sebagai bentuk dukungan kepada si Bungsu Arvelio yang ambil peran Yosef dalam sebuah drama tentang kelahiran Yesus. Dalam pementasan seni itu, saya hanya melihat satu hal; yaitu senyuman mereka. Sebab kata orang, sebuah senyuman anak-anak adalah gambaran seribu ekspresi paling tulus. Senyuman mereka tak pernah menipu dan berpura-pura. ***** Anak-anak berpose bersama Romo Edi Saya menghitung ada 7 atraksi seni yang dibawakan oleh anak-anak itu. Atraksi seni itu berupa puisi, lagu, drama dan juga menari pertun...
Menulis: Berjuang Melawan Lupa