Oleh : Valensius Onggot Teriakan anak-anak itu memekakkan telinga. Ketika sirene tanda bahaya terus berbunyi. Semua histeris dan berhamburan keluar kelas. Tampak setiap orang dengan tangannya melindungi kepalanya masing-masing. “Ayo, ayo.. berkumpul di halaman sekolah!”, terdengar suara dari mikrofon. Sebuah tenda dengan ukuran besarpun terpasang di halaman sekolah. Tertulis BNPB. Warnanya oranye. Di sana berkumpul para petugas yang terlibat. Ada staf dari BPBD, LSM, petugas dari Puskesmas Kota. Ada juga utusan dari Kelurahan. Itulah yang terjadi di Sekolah Luar Biasa Negeri atau SLBN Tenda, Langke Rembong-Manggarai siang tadi. Sekolah yang dihuni oleh anak-anak berkebutuhan khusus yang sedang dalam kegiatan simulasi bencana Gempa Bumi. Bahwa kalau bencana semua orang harus bisa meluputkan diri. Tentu sebelum dia meluputkan orang lain. Tentang bencana, Doni Monardo Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam sambutan tertulisnya berisi hal-hal mengejutkan....
Menulis: Berjuang Melawan Lupa