![]() |
Mungkin kata-kata ini terkesan bombastis, omong kosong. Namun hal itu nyata ketika anda menjejakkan kaki di wilayah Satar Mese. Anda akan menemukan banyak hal sebagai pengalaman yang tak terlupakan.
Hamparan sawah menghijau akan menyambutmu ketika anda memasuki wilayah Satar Mese. Tepatnya dari Ponggeok. Kampung pertama setelah menuruni bukit Golo Lusang. Selanjutnya deretan bukit batu dengan tebing yang sangat curam silih berganti menghiasi perjalananmu. Ada debaran, namun justru ini menguatkan jantungmu. Karena jantung yang terus berdebar, kata orang membuatmu hidup lebih lama, cieellla...……
Kendaraan yang akan membawamu ke sana akan merayap membelah deretan sawah yang hijau membentang luas. Lambaian tangan para petani yang masih menyiangi tananam padinya, tentu akan menjadi hadiah terindah buatmu.
Dari Ponggeok, warna biru muda laut selatan terpampang jelas. Bahkan aroma asinnya akan terasa. Di sebelahnya puncak bukit pulau Mules berdiri kokoh seumpama benteng penangkis dari dasyatnya ombat laut pantai selatan. Sungguh indah! Bahkan Leonardo da Vinci, sang pelukis terkenal asal Italia itu mungkin tak sanggup menorehkan imajinasinya di atas kanvas.
Di Satar Mese ini terdiri dari 3 kecamatan. Kecamatan Satar Mese, Kecamatan Satar Mese Barat, dan Kecamatan Satar Mese Utara. Ada beberapa obyek wisata di sana, yang menjadi tujuan para wisatawan. Saya bisa menyebutkan beberapa di antaranya. Ada kampung di atas awan, Wae Rebo dengan desain arsitektur rumah adatnya yang sangat unik.
Selain itu, ada Hutan Ine Mbele yang merupakan tempat berlabuhnya ribuan Kalong atau Kelalawar. Belum lagi ada warisan budaya peralatan perang berupa meriam di kampung tua Todo-Pongkor. Tentu masih banyak lagi keindahan yang tersebunyi di sana.
Jalur Sungai Wae Mau 1 |
Bendungan irigasi ini akan mengairi sekitar 1,055 Ha sawah yang digunakan oleh dua desa yaitu Desa Cambir Leca dan Desa Hilihintir. Terbangunnya bendungan irigasi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap para petani yang ada di sana. Harapannya bisa berkontribusi terhadap swasembada pangan yaitu beras. Sebagaimana diketahui bahwa wilayah Satar Mese menjadi lumbung beras bagi mayarakat Kabupaten Manggarai secara keseluruhan.
Dalam arahannya, Bupati Deno berharap agar masyarakat dapat menjaga bendungan ini supaya bisa diwariskan kepada anak cucu. Namun yang lebih penting, menurutnya adalah masyarakat bisa menjaga hutan di sekitarnya. Hutan yang tetap terjaga akan terus mengalirkan air bagi masyarakat setempat. Karena itu,tak boleh lagi ada perambahan hutan. Tak boleh lagi ada penebangan liar.
Ini kontribusi masyarakat supaya air tetap mengalir. Lebih dari itu, agar ekosistem alam tetap terjaga. Karena alam punya caranya sendiri untuk menjaga keseimbangan. Bahkan lebih dasyat, sampai-sampai tak terpikirkan oleh manusia.
(oleh Valensius Onggot)
Foto di Bendungan Wae Mau 1 |
Komentar
Posting Komentar