Langsung ke konten utama

Bantuan Dana Dari Pemerintah Tidak Untuk Manja dan Tambah Rasa Malas


Lelaki tua itu berdiri paling belakang. Perawakannya lebih tinggi dari orang-orang lainnya yang berbaris menunggu kesempatan untuk menyampaikan keluhan kepada Bupati Manggarai.

Kepalanya berbalut Topi Manggarai, dan mengenakan kain Songke. Wajahnya sesekali tersenyum ketika mendengar begitu banyak usulan dari sesama saudaranya. Yang kebanyakan bernada tinggi. Marah dan kesal. Bahkan sampai makan gigi.

Saat dirinya diberi kesempatan untuk bertanya. Dia maju perlahan. Diterimanya mikrofon dari staf Protokol dan kemudian didekatkan dengan mulutnya. Tatapannya lurus terarah kepada Bupati Deno dan pejabat lainnya yang hadir dalam kegiatan berkantor di Desa Perak Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai. 

“Bantuan sudah sangat banyak diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat. Dan ini justru memanjakan masyarakat terutama bagi yang malas," katanya membuka pembicaraan.

Identitas orang tua itu pun diketahui setelah dia memperkenalkan diri. Namanya Anselmus Abon. Statusnya sebagai Tua Golo (Tua Adat) di Desa Boncu Kode.

Anselmus melanjutkan bahwa begitu banyak sawah dan kebun di kampungnya  yang tidak digarap lagi. Alasannya, menunggu bantuan yang diberikan setiap tiga bulan. 

"Supaya Pak Bupati tahu, saya punya ada 5 lingko (tanah ulayat) yang tidak digarap. Karena orang tidak mau kerja di kebun lagi. Orang sukanya menerima saja dari bantuan pemerintah. Baik bantuan ternak, bantuan bibit, Rastra, KIP, BPJS, PKH, bantuan rumah, bantuan lantainisasi, maupun bantuan lainnya,” tuturnya bernada kesal. 

Sementara itu sempat terekam, seorang lelaki tua lainnya menyampaikan keluhan di hadapan Bupati Deno dengan raut muka marah. “Air liur saya selalu tiris melihat begitu banyaknya bantuan yang telah diterima oleh sesama warga, sedangkan saya sendiri tak pernah mendapatkan bantuan. Saya juga adalah orang miskin,” katanya.

Hal ini terjadi saat kegiatan Berkantor di Desa Golo dan Desa Perak Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai beberapa waktu lalu. Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan ini menjadi agenda rutin dari Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, S.H,MH dan Wakil Bupati Manggarai Drs. Victor Madur. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali informasi pembagunan dalam tahab perencanaan, pelaksanaan,  monitoring dan evaluasi hasil pembangunan. 

Pemahaman Tentang Kemiskinan

Menjadi orang yang kurang beruntung atau istilah "miskin" itu sesungguhnya tidak enak. Namun dengan menyandang status tersebut,  seseorang bisa mendapatkan sebanyak mungkin bantuan dari pemerintah. Ketika sudah mendapatkan kartu tanda miskin, bantuan pun terus mengalir. Kalau ada perubahan sekalipun seperti punya rumah permanen, kendaraan roda dua atau empat, tetap tidak mau dianggap sebagai orang yang sudah makmur.

Namun Anselmus Abon, membuktikan sebaliknya. Dia sadar, bantuan yang diterima kadang meninabobokan bukan untuk terus menggali potensi-potensi yang ada. Bahkan sampai lupa bahwa bantuan itu menjadi sarana untuk mendapatkan lebih banyak lagi sumber-sumber pendapatan ekonomi keluarga.

Itulah kenyataan yang ada dalam masyarakat kita. Padahal, pemberian kriteria ini tentunya sudah melewati proses panjang dengan bergerak dalam tahaban tertentu. Bahkan ada empat belas penciri kemiskinan yang menentukan seseorang dikatakan orang miskin. Siapa yang penduli? Toh, ujung-ujungnya orang mau mendapatkan uang tanpa harus bersusapayah. Tanpa harus bekerja.

Suatu ketika saya pernah menyaksikan seseorang yang ngamuk di rumah ketua RT. Pasalnya, dia tidak kebagian beras RASKIN, beras miskin. Sekarang namanya beras RASTRA, atau beras sejahtera. Menurut orang tersebut dia adalah orang miskin yang patut mendapatkan bantuan beras. Meski punya mobil kendaraan penumpang roda empat Oto Colt, dia mengaku hasil ngutang. Karena itu katanya, dia berhak untuk mendapatkan beras miskin. 

Di beberapa tempat yang kita temui, seorang pria setengah baya dengan berapi-api menyalahkan pemerintah atas pemberian bantuan. Menurutnya, banyak bantuan ternak yang mati baik babi maupun sapi karena pemerintah tidak disertai dengan pemberian bantuan pakan ternak berupa rumput.

Bukankah ini luar biasa? Namun menurut saya ini sudah mengingkari kemanusiaan
kita sebagai manusia yang bekerja, Homo Faber. Pekerjaan adalah hal yang utama dalam kehidupan manusia. Hidup manusia tidak punya arti apapun ketika manusia tidak bekerja. Nilai-nilai kehidupan manusia ditemukan hanya melalui apa yang dikerjakannya.

Mari berkarya, karena hanya dengan kerja kita dinilai siapa kita sesungguhnya. 

*****

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesta Sambut Baru; Salah Satu Hadiah Terbaik Orang Tua?

Foto di Depan Gereja Katedral Ruteng Oleh : Valensius Onggot Wajahnya sumringah. Ketika begitu banyaknya orang yang datang memberikan ucapan selamat.  “Selamat ya nak!”  Dia pun menerima ucapan selamat itu dengan rasa bangga. Wajahnya tambah ceria. Bak Ratu sehari. Itulah yang dialami oleh anak saya, Cecilia beberapa minggu yang lalu (5/5/2019). Juga mungkin dialami oleh anak-anak lainnya. Apalagi saat ini lagi musimnya pesta sambut baru. Kemarin ditelpon oleh seorang teman, undang saya karena anaknya sambut baru Minggu esok.   “Makasih undangannya kawan!” kata saya. Bagi seorang anak yang beriman Katolik, penerimaan komuni pertama adalah sesuatu yang sangat dinantikan. Karena itu begitu banyak persiapan yang mesti dilakukan. Ada persiapan rohani, baik untuk si anak maupun bagi para orang tua. Namun yang merepotkan adalah persiapan jasmaniah. Pesta-pesta . Ada yang bercerita, kalau sebelumnya si anak turut sama ajakan orang tua. Tak ada pesta-pesta . Yang ada n...

Sejenak “Berkontemplasi” Menikmati Sawah Lingko Cara

Sebagian dari anda tentu sudah mengenal Lodok Lingko Cara yang terletak di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Manggarai. Namun bila anda yang belum ke sana, saya sarankan; carilah kesempatan sejenak untuk menikmati sejuta keindahan alam nan unik yang merupakan warisan masa lalu orang Manggarai itu. Untuk itulah saya bersama keluarga singgah sebentar di lokasi tujuan wisata tersebut. Dengan karcis masuk seharga super murah Sepuluh Ribu Rupiah, perjalanan menikmati keindahan Spider web rice field dari puncak Weol Kelurahan Wae Belang, pun dimulai. Hanya sekitar 400 meter dari jalan raya, kami dan para pengunjung lainnya sudah bisa sampai di puncak Weol. Sedikit bersusah payah, karena harus melewati 200-an anak tangga dengan sedikit treking curam. Untuk kesehatan, nah... ini bagus bagi mereka yang berat badan lagi naik. Di puncak Weol ini, hamparan sawah yang luas akan menjadi suguhan yang enak dipandang. Makanya, anak saya Gavin tiba-tiba mengucapkan kata “amazing” dari mulut...

Hendak Kuliah di Amerika, Ini Konsep Pendidikan Menurut Angela

Oleh : Valensius Onggot "Pendidikan itu adalah investasi," Angela Namanya Angela Merici G. Adem. Umurnya baru 21 Tahun. Ketika ia lulus dalam proses seleksi beasiswa S2 di luar Negeri tahun 2017 silam. Saat itu, baru enam bulan mengajar pada sebuah sekolah swasta di Kabupaten Manggarai. Tepatnya di SMAK St. Stefanus Ketang – Kabupaten Manggarai.  Di usia yang terbilang muda, 20 tahun, Angela sudah mendapatkan gelar sarjana S1 dari Universitas Negeri Malang dengan jurusan yang paling diminatinya; Matematika.  Alur cerita perjalanan hidupnya tentu seharusnya sudah berubah. Ia sudah menjadi guru Matematika dan merasakan nikmatnya menjadi staf pengajar, sesuai gelar kesarjanaannya itu.  Namun tidak bagi Angela. Peluang-peluang baru selalu terbuka. Pendidikan baginya adalah investasi jangka panjang. Tidak cukup hanya menjadi seorang guru, terutama guru di Indonesia Timur yang memiliki catatan buruk soal sarana dan prasarana pendidikan. “Saya mengambil kuliah...

Angela: Kukirimkan Pesan Cintaku Dari Universitas Columbia ke Tana Nuca Lale

Oleh : Valensius Onggot Angela: Foto di depan Columbia University Angela benar-benar sudah tiba di New York Amerika Serikat. Lebih tepatnya dia sudah mengunjungi kampus barunya, Columbia University. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari Indonesia menuju Amerika. Lihatlah foto selfie Angela di atas, tepat di pelataran Universitas Columbia. Angela ini tentu bangga karena bisa kuliah di salah satu kampus terbaik di Amerika. Universitas yang terletak di Manhattan pusat Kota New York ini masuk dalam Ivy League atau 8 universitas terbaik di Amerika; bahkan di dunia. Saya coba mencari tahu di Mbah Google. Siapa sih orang Indonesia yang pernah belajar di sana? Ternyata tidak banyak. Antara lain ada artis cantik, Cinta Laura. Artis yang  menyanyikan lagu, “becek, ga ada ojek” itu. Selain Cinta Laura, tentunya ada banyak lulusan terkenal dan berprestasi yang mendapatkan penghargaan Nobel. Salah satunya Harold C. Urey di bidang Kimia. Dan masih banyak para lulusan lainn...

Terima SK PPPK, Youtuber Ini Berlinang Air Mata

Foto bersama Jefri Agung Oleh Valensius Onggot Kabar baik datang di Bulan Juni. Terutama bagi tenaga PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang lolos seleksi pada 2021 lalu. Mereka akhirnya resmi menjadi pegawai pemerintah melalui Surat Keputusan pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara. Tak terkecuali di Kabupaten Manggarai. Pelaksanaan penyerahan SK untuk guru dalam proses seleksi tahab 1 dan 2 diselenggarakan pada Jumat 3 Juni 2022. Penyerahan SK Bupati Manggarai tersebut dilaksanakan secara terpusat di Aula MCC Ruteng oleh Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, SH. Ada hal yang menarik saat penerimaan SK tersebut. Dari 604 orang guru, saya mendapati seorang guru yang juga sering berkecimpung dalam media sosial. Dia adalah seorang Youtuber. Meski baru setahun jagung dengan subscribe yang masih bisa dihitung dengan jari, proses kreatifnya tak kalah dengan yang berpengalaman. Dia adalah Jefri Agung. Nama chanel youtubenya sama dengan namanya sendiri #htt...

Jalan Panjang Menemukan Seorang Imam Diosesan Pertama Dari Paroki St. Wihelmus Ngkor

Foto: Undangan Tahbisan Diakon Menjadi seorang Imam Katolik berarti mengikrarkan setia selibat, ketaatan dan kesahajaan hidup yang berakar dalam doa. Kami bangga ketika saudara kami ini memilih hidupnya menjadi seorang imam Katolik. Ini berarti dia memberi diri bagi Tuhan dan sesama dengan sukacita dan semangat rela berkorban bagi sesama. By : omvalen Ada sesuatu yang berbeda dari Paroki St. Wihelmus Ngkor tahun ini. Seluruh umat Paroki ini  bergembira menyongsong akan ditahbiskannya seorang imam diosesan/Imam Projo untuk pertama kalinya. Dia adalah Frater Stefanus Jimmy Wintoyo Mala .  Pentahbisan Diakonatnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2020 nanti oleh YM Uskup Ruteng. Kalau tak ada aral rintangan, Frater Jimmy ini selanjutnya akan ditahbiskan menjadi imam pada bulan Oktober 2020 bersama 9 Diakon lainnya. Tentu saja ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Kebanggaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi pasangan Bapak Kosmas Mala dan Ibu Bernadeta Ti...

Menakar Konsistensi dan Inovasi Guru SMPN 4 Langke Rembong di Era Pandemi Covid 19

Foto bersama Kepsek SMPN 4 LR Oleh: Valensius Onggot Ketika   pandemi Covid 19 ini menghantam dunia pendidikan, SMP 4 Langke Rembong sesungguhnya telah siap dengan terobosan dan strategi agar keberlangsungan proses pembelajaran tetap terjaga. Terobosan dan strategi ini ditempuh melalui berbagai kegiatan pelatihan bagi para staf pengajarnya. Terutama penggunaan sarana teknologi informasi yang berbasis online . Saya pun berkesempatan menimbah ilmu dari Bapak Wenseslaus R. Yan pada Jumat (25/9) kemarin. Dia adalah seorang konseptor yang menahkodai SMPN 4 Langke Rembong. Kami bercerita tentang pendidikan yang berubah dalam sebuah paradigma baru akibat hantaman pandemi Covid 19. Hal-hal lain, juga tak luput dari pembincangan. Terutama situasi kekinian yang menjadi percakapan publik. Namun jujur saja; saya begitu takluk di hadapan semangat dan optimismenya membangun dunia pendidikan. Terbukti di bawah kepemimpinannya, Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Lao, Kecamatan Langke Rembon...