Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Pater Lorens dan Fakta Menarik Bermisi di Afrika

Dok Pribadi, Bersama P. Lorens SVD Setelah mengabdi selama 10 tahun di Tanzania, kini ia pindah tugas di Negara Kenya. Tepatnya ia tinggal di kota Nairobi, ibu kota negara itu.  Kalau sebelumnya di Tanzania ia menjadi pastor paroki, di Nairobi ia menjadi pembina di sebuah lembaga pendidikan calon imam. "Hah, apakah di negara Afrika ada seminari?" Tanya saya ketika itu.  Afrika, jelasnya, adalah gereja di masa depan. Dimana tumbuh benih-benih keimanan Katolik meskipun sebagian besar umatnya masih memegang erat tradisi budaya mereka. Dia adalah Pater Lorens Lelobau SVD. Seorang kawan lama saat sekolah dulu.  Ketika jumpa di St. Damian Cancar semalam, kami pun terjebak dalam obrolan manis. Termasuk tentang pahit getirnya hidup di tanah misi. Di Kenya ia sudah beradabtasi dan berjalan tiga tahun. Hari-harinya bersama calon Iman dan pada kesempatan lain tetap melayani umat. Tanzania dan Kenya adalah dua negara yang berdampingan dan berada di kawasan Afrika Timur. Negara tet...

Ini Alasannya Perpustakaan Daerah Manggarai Layak Dikunjungi

  Berpose di salah satu sudut ruang baca Siang itu saat rehat dari rutinitas pekerjaan, saya berkesempatan mengunjungi perpustakaan daerah Kabupaten Manggarai. Letaknya yang cukup strategis memudahkan saya menuju tempat itu. Apalagi perpustakaan milik daerah tersebut berdampingan dengan kantor tempat saya bekerja.  Tak ada hal lain, tentu ingin mencari bahan bacaan yang menarik agar nutrisi otak tetap terisi. Berburu informasi melalui buku-buku di sela-sela rutinitas yang membosankan juga penting, agar hidup menjadi lebih berdaya guna. Diharapkan agar daya nalar terus diasa,  Tentang perpustakaan, apalagi sekelas perpustakaan milik daerah sebagaimana anggapan banyak orang adalah seperti tempat keramat, dan mungkin menakutkan. Perpustakaan daerah hanya memajang buku-buku berdebu, dimana ada lorong-lorong sunyi dengan sekumpulan buku-buku lapuk.  Namun ternyata jaman yang berubah ini membuatnya terus berbenah. Ada yang berbeda di sana. Di Perpustakaan Daerah tersebu...

Silaturahmi Idul Fitri, Bupati Heri Nabit Sambangi Umat Muslim di Satar Mese

  Imam Masjid Nanga Paang, Haji Man Arfa bersama tokoh umat baru saja selesai menunaikan Sholat Dzuhur, ketika Bupati Manggarai Heri Nabit tiba di Masjid Al Mukminin Nanga Pa’ang Iteng, Kecamatan Satar Mese pada Minggu, 23 April 2023. Kunjungan Bupati Manggarai ini sebagai bagian dari upaya mempererat tali silaturahmi di hari kemenangan Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah. Setelah sehari sebelumnya, dirinya telah menyambangi kelompok umat muslim di pusat Kota Ruteng-Manggarai. Haji Man Arfa menerima Bupati Heri Nabit di dalam masjid. Di sana telah menunggu sejumlah warga muslim dari 740 jiwa yang terdata sebagai umat muslim Nanga Pa’ang. Imam Masjid itu menyampaikan kegembiraannya atas kunjungan silaturahmi ini. “Atas nama umat muslim Nanga Pa’ang, kami berterima kasih kepada Bapak Bupati bersama Ibu atas kunjungan terhormat ini,” ucapnya. Kegembiraan ini tentu saja disambut baik oleh Bupati Heri Nabit. Dialog itu pun berlanjut dalam suasana sukacita dan kegembiraan. Bupa...

Teken Perjanjian Kerjasama Dengan Pemkab Manggarai Timur, Bupati Hery Nabit; Motivasinya Untuk Kesejahteraan Bersama

Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, S.E.,M.A dan Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, S.H.,M.Hum, menandatangani kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Manggarai dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur tentang kerjasama daerah, Selasa (28/3/2023) pukul 11.00 Wita, bertempat di ruang rapat Kantor Bupati Manggarai Timur. Kesepakatan bersama ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2018 tentang Kerja Sama Daerah dan Permendagri Nomor 22 Tahun 2022 tentang Tata Cara Kerja Sama dengan Daerah dan Kerja Sama Daerah dengan Pihak Ketiga. Kedua peraturan tersebut memerintahkan agar daerah yang berbatasan langsung dan memiliki ekternalitas daerah wajib melakukan kerja sama daerah. “Hari ini Bapak Ibu sekalian, Pemerintah Kabupaten Manggarai datang berkunjung untuk menyepakati beberapa hal terkait dengan kerjasama kita. Kami melihat dari keterbatasan-keterbatasan yang tidak bisa dan harus diselesaikan bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur,” ...

Kisah Pengrajin Bambu di Manggarai; Bertahan di Tengah Badai Krisis

Tak banyak yang tahu tentang pengrajin bambu yang satu ini. Dari anyaman bambu itulah, dia bisa bertahan dari hempasan badai krisis pada tahun gelap seperti sekarang ini. Pria paruh baya itu sedang menganyam bilah bambu saat saya mengajaknya bercerita pada senja kemarin. Beberapa bilah bambu itu disusunnya satu demi satu yang kemudian menghasilkan puluhan hamparan gedek bambu yang keren dan unik. Pekan sebelumnya memang saya memesan 20 lembaran gedek padanya. Ia pun menyanggupi. Dengan harga yang cukup ramah di kantong, ia akhirnya bisa menyelesaikan pekerjaan itu selama dua pekan. Namanya Hendrikus Kebaru. Wajahnya yang terkesan muda itu tidak menggambarkan umurnya sudah memasuki usia senja.  Berpuluh-puluh tahun sudah ia setia menekuni profesi sebagai pengrajin bambu. Walau pun beberapa pekerjaan lain diambilnya juga seperti menggarap lahan pertanian dan kebun, atau menjadi tukang bangunan. Hal itu dilakukannya agar pundi-pundi ekonomi keluarganya tetap terisi dan asap dapur tet...

Penerimaan Abu, Prapaska dan Revolusi Spiritual

  Dok Pribadi di Gereja Katedral Ruteng Pra-Paskah datang dengan penuh perhatian untuk membangunkan kembali kita, untuk melepaskan kita dari kelesuan." - Paus Fransiskus Hari ini Gereja Katolik sedunia merayakan hari pertama masa Pra-paska. Dalam tradisi gereja Katolik menyebutnya sebagai hari raya Rabu Abu. Nama Rabu Abu ini berasal dari pengolesan abu pertobatan kepada para umat beriman yang disertai dengan ucapan "Bertobatlah dan percayalah pada injil". Atau diktum "Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu". Dengan penerimaan Abu ini, umat beriman Katolik memasuki masa beribadah dan berpuasa. Selama 40 hari umat Katolik menjalani masa perkabungan, pertobatan dan menunjukkan sikap merendahkan diri di hadapan Allah. Masa pekabungan ini disebut juga sebagai ret-ret agung . Disebut demikian karena gereja memberi kesempatan kepada umatnya untuk merefleksikan diri disertai dengan pertobatan batiniah.  Dalam masa refleksi ini d...

Menguak Makna Di Balik Ritus Adat Roko Molas Poco di Manggarai

Foto Dok Pribadi   Gerimis hujan mengiringi perjalanan kami menuju rumah Gendang Lada, Desa Manong Kecamatan Rahong Utara-Manggarai awal pekan kemarin. Tokoh adat dan masyarakat adat setempat menerima kami di pintu masuk kampung atau dalam bahasa setempat disebut  Pa'ang .   Mereka berpakaian rapi; serba putih dibalut tenunan songke Manggarai. Beberapa di antaranya tampak sigap pada dua sisi sebatang kayu bundar panjang berukuran 8 meter.  Di bawah hujan yang semakin deras, mereka terus bersenandung menghantar sebatang kayu panjang itu menuju pelataran kampung tempat dibangunnya rumah adat atau mbaru gendang . Jaraknya sekitar delapan ratus meter dari pa'ang. Tiba di pelataran kampung, rombongan itu  diterima dengan tari-tarian yang diiringi bunyian gendang dan gong. Mereka hanyut dalam irama sukacita itu karena seorang gadis cantik dari gunung dalam rupa sebatang pohon tiba di pelataran kampung Lada.  Sebatang kayu ini nantinya akan digunakan sebagai...

Senyuman Anak-anak dan Kegelisahan Orang Tua di Panggung TK St. Fransiskus Ruteng

Di atas panggung, anak-anak itu serempak memberi penghormatan kepada penonton. Mereka berbaris dalam balutan kaos merah dan kostum khusus pementasan. Penghormatan itu menandai dimulainya acara pementasan seni dari anak-anak TK St. Fransiskus Ruteng. Kami yang duduk di floor penonton meresponnya dengan tepukan tangan. Sebagian besarnya adalah orang tua anak-anak yang datang menyaksikan sang buah hati mereka tampil di panggung sukacita itu. Saya pun hadir lebih awal sebagai bentuk dukungan kepada si Bungsu Arvelio yang ambil peran Yosef dalam sebuah drama tentang kelahiran Yesus. Dalam pementasan seni itu, saya hanya melihat satu hal; yaitu senyuman mereka. Sebab kata orang, sebuah senyuman anak-anak adalah gambaran seribu ekspresi paling tulus. Senyuman mereka tak pernah menipu dan berpura-pura.  ***** Anak-anak berpose bersama Romo Edi Saya menghitung ada 7 atraksi seni yang dibawakan oleh anak-anak itu. Atraksi seni itu berupa puisi, lagu, drama dan juga menari pertun...