Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Romo Fridus Masut Alm Jelang Akhir Hidupnya; Sebuah Kenangan

Foto : By Endok Cudu "Tuhan Yesus, tolong saya! Terima kasih”. Setelah mengucapkan kata-kata itu, Romo Fridus kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir. Peristiwa  kegelisahan dalam sakratul maut itu begitu singkat. Sebagaimana disaksikan oleh salah seorang kerabat, Johanes Santo yang kebetulan saja berada bersamanya di kala itu. Dia mengisahkan, detik-detik jelang kepergiannya saat itu terjadi sangat cepat. Sore itu, Minggu (1/11/2020) hujan turun sangat lebat. Suasana Paroki St. Wihelmus Ngkor terlihat lengang. Sepi. Setelah satu persatu pengurus paroki meninggalkan rumah pastoran paroki. Maklum saja, eforia pentahbisan Imam Baru RD Jimmy Mala belum usai. John biasa ia disapa, bercerita kalau dirinya tergerak untuk menyambangi pastoran Paroki pada saat itu, meskipun hujan mulai mengguyur. Sampai di sana, dia pun sempat bercerita dengan Romo Fridus Alm di depan teras pastoran Paroki.  Namun di sela-sela itu, Romo Fridus terus saja mengalami muntah-muntah. Saya sendir...

Menjajal Pantai Wae Maras; Suguhan Pertama Menuju Kampung Adat Wae Rebo

Oleh : Valensius Onggot Bagi  para  pengunjung Mbaru Niang Wae Rebo, pantai Wae Maras bukanlah sesuatu yang asing di telinga mereka. Namun siapa sangka kalau pantai ini justru tak sering diperbincangkan. Bahkan luput dari pantauan para pengunjung. Padahal pantai ini berada tepat pada jalur strategis menuju Wae Rebo. Tepatnya di sepanjang pesisir pantai selatan di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat –Manggarai. Saat kami berada di pantai ini pada Senin, (16/11) kemarin, matahari pagi bersinar cerah. Tampak laut selatan berwarna biru gelap ini terlihat tenang. Hanya sedikit ombak memainkan bibir pantai yang berpasir putih itu.  Batu Karang dan batu Granit raksasa tampak menyebul di atas permukaan air laut. Bebatuan inilah yang benar-benar menjadi pemandangan yang tak kalah  menarik untuk dinikmati. Tampak sepi. Meski jalan yang berada di pinggiran pantai itu selalu dilewati para pengguna jalan.  Bisa ditebak, mereka itu adalah warga sekitar atau para wisa...

Uskup Ruteng Pimpin Misa Pemakaman Romo Fridus Masut, Pr

Foto: Komsos Ruteng Almarhum Romo Fridus Masut, Pr, imam projo Keuskupan Ruteng, dimakamkan di Unio, kompleks pekuburan khusus Imam Projo, St. Klaus Kuwu, Kecamatan Ruteng, hari ini Selasa (3/11) pukul 11.00 wita. Sebelum dimakamkan, Keuskupan Ruteng menggelar misa requiem  dipimpin langsung oleh Yang Mulia Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, Pr, bertempat di Gereja St. Wilhelmus Ngkor, Desa Bangka Lao. Dalam homilinya, Uskup Ruteng itu menyatakan bahwa kepergian Romo Fridus yang juga bertepatan dengan saat Gereja merayakan hari raya Semua Orang Kudus. Hal ini dimaknai sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah melalui Yesus Kristus yang adalah jalan kebenaran dan hidup,   yang mestinya membanggakan dan membesarkan hati keluarga dan umat sekalian. "Saat kematian menawarkan sebuah ketakutan, kebangkitan memastikan sebuah keberanian. Saat kematian menawarkan sebuah kegelapan, kebangkitan memastikan cahaya terang benderang. Saat kematian menawarkan perpisahan dan perc...

Syukur Imamat RD Jimmy Mala, Berbagi Sukacita bersama Pjs Bupati Manggarai

 " Sekecil apapun kebahagiaan itu ketika dibagi-bagi akan menjadi besar dan menghadirkan berkat bagi orang di sekitarnya" Jelang pentahbisan Imam dari RD Jimmy Mala yang dilaksanakan pada Jumat, 30 Oktober 2020 ini, tentu ada banyak rangkaian persiapan untuk menyemarakan peristiwa iman tersebut.  Salah satu diantaranya adalah memastikan para sahabat, kenalan dan keluarga besar untuk terlibat dalam peristiwa iman itu. Termasuk di dalamnya, kehadiran pemerintah sebagai wujud kehadiran negara. Karena itulah, pada Senin, (26/10) kemarin tokoh adat dan panitia pentahbisan berbagi cerita dengan Pjs Bupati Manggarai Dr. Zeth Sony Libing, M.Si di ruang kerjanya.  Kehadiran tokoh umat dari paroki St. Wihelmus Ngkor yang diwakili oleh Bapak Sebastianus Keruru ini disambut baik oleh Pjs Bupati Sony Libing. Sebotol tuak kepok sesuai tradisi adat Manggarai ini menjadi simbol ajakan resmi untuk menghadirkan Pemkab Manggarai dalam perayaan sukacita bersama Imam Baru pada Sabtu (...

Jelang Tahbisan Diakon Jimmy, Keluarga Diaspora Ruteng Nyatakan Kebanggaan

Oleh : Omvalen Kebanggaan terhadap Diakon Jimmy Mala atas rahmat Imamat yang akan diterima tanggal 30 Oktober 2020 mendatang, tidak hanya dirasakan oleh keluarga dan umat paroki St. Wihelmus Ngkor. Kali ini kebanggaan yang sama datang dari warga diaspora yang berada di pusat Kota Ruteng Karena itu, diwakili oleh Basilisus Ndoung dan Adrianus B. Sebang, Warga diaspora Ruteng pada Jumat (23/10) kemarin menyambangi Pastoran   Paroki St. Wihelmus Ngkor. Utusan itu pun diterima langsung oleh Pastor Paroki St. Wihelmus Ngkor Romo Fridus Masut dan panitia pentahbisan imam baru. Dalam kesempatan tersebut Basilisus Ndoung mengungkapkan rasa sukacita dan kegembiraan yang mendalam atas peristiwa berahmat ini. Dirinya menjelaskan bahwa rahmat ini adalah sukacita iman dari seluruh umat Paroki Ngkor, termasuk warga yang berada di pusat Kota Ruteng. “Kami tentu bangga dengan peristiwa iman ini. Karena itu kami datang memberikan dukungan dan sokongan dana demi keberlangsungan acara ini. Duk...

Sambut Imam Baru, Umat Paroki Ngkor Bersih Lingkungan dan Sekitar Gereja

  Salah seorang umat Paroki St. Wihelmus Ngkor, Diakon Jimmy Mala akan ditahbiskan menjadi seorang imam diosesan pada tanggal 30 Oktober 2020. Acara pentahbisannya akan digelar di Paroki Katedral Ruteng oleh YM Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat. Karena itu, tampak sejumlah aktivitas persiapan demi menyukseskan rangkaian acara iman tersebut. Khususnya jelang misa Perdana Imam Baru yang akan dirayakan pada Sabtu, 31 Oktober 2020 di Gereja Paroki St. Wihelmus Ngkor. Salah satu kegiatan persiapan yang dilakukan oleh umat adalah membersihkan lingkungan sekitar dan lokasi gereja serta Aula Paroki yang telah dimulai pada Jumat (23/10) kemarin. Tampak para pelajar dari SMPN 10 Satar Mese yang dipimpin oleh Kepala Sekolahnya Ibu Maria S. Nganul, S.Pd. Selain itu, turut ambil bagian para tokoh umat yang dikomandoi pastor paroki St Wihelmus Ngkor RD. Fridus Masut. Antusias mereka begitu tinggi. Dimana para siswa tersebut dan tokoh umat yang hadir ini dilengkapi dengan peralatan kerjanya masi...

CINCIN KENANGAN

Foto : Ilustrasi Cerita ini adalah sebuah kisah nyata dari seorang Ibu.  Oleh : Valensius Onggot Aroma basah sehabis hujan mengiringi langkah kaki Ibu Jeni. Sesekali angin senja memainkan rambutnya yang lepas terurai. Namun langkah-langkah kakinya itu kian berat. Rasanya seperti jauh sekali. Padahal jarak dari tempat kerja menuju rumahnya itu begitu dekat, biasa ditempuh dengan berjalan kaki. Setiba di rumahnya ia menjatuhkan dirinya di atas ranjang. Matanya menatap kosong ke atap rumahnya. Biasanya di samping ranjang ini dengan mesrah suaminya memeluk erat tubuh mungilnya itu. Kenangan rasa aman dan nyaman bersama suaminya itulah yang membuat dirinya ingin menangis. Sesekali matanya tertuju kepada cincin di jarinya itu. Kata-kata Sang Pastor saat  pernikahan mereka dua puluh empat tahun silam itu seperti terngiang jelas di telinganya. “Kenakanlah cincin ini pada jari manis istri saudara, sebagai lambang cinta dan kesetiaan kepadanya”. Berulangkali ia mencium cincin itu...

Menakar Konsistensi dan Inovasi Guru SMPN 4 Langke Rembong di Era Pandemi Covid 19

Foto bersama Kepsek SMPN 4 LR Oleh: Valensius Onggot Ketika   pandemi Covid 19 ini menghantam dunia pendidikan, SMP 4 Langke Rembong sesungguhnya telah siap dengan terobosan dan strategi agar keberlangsungan proses pembelajaran tetap terjaga. Terobosan dan strategi ini ditempuh melalui berbagai kegiatan pelatihan bagi para staf pengajarnya. Terutama penggunaan sarana teknologi informasi yang berbasis online . Saya pun berkesempatan menimbah ilmu dari Bapak Wenseslaus R. Yan pada Jumat (25/9) kemarin. Dia adalah seorang konseptor yang menahkodai SMPN 4 Langke Rembong. Kami bercerita tentang pendidikan yang berubah dalam sebuah paradigma baru akibat hantaman pandemi Covid 19. Hal-hal lain, juga tak luput dari pembincangan. Terutama situasi kekinian yang menjadi percakapan publik. Namun jujur saja; saya begitu takluk di hadapan semangat dan optimismenya membangun dunia pendidikan. Terbukti di bawah kepemimpinannya, Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Lao, Kecamatan Langke Rembon...

Menyusuri Pantai Utara Manggarai, Sensasinya Bikin Lupa Pulang

Foto : Pantai Lemarang -Kec. Reok Barat Saat kami tiba di pantai itu, cahaya senja mulai mencumbui permukaan air laut. Kami pun berhenti sebentar; dalam perjalanan menuju Lewar. Lewar adalah sebuah perkampungan kecil yang terletak di Desa Lemarang, Kecamatan Reok Barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Manggarai Barat.  Di pantai ini kami mencoba menikmati semburat cahaya senja kemerah-merahan itu. Dimana kami benar-benar menyaksikan sunset, panorama matahari  yang akan tenggelam ditelan lautan luas. Dengan latar belakang perbukitan serta birunya laut, kami pun mengabadikannya dalam kenangan. Termasuk dalam memori-memori smartphone kami masing-masing. Kami benar-benar menikmati keindahannya itu, di antara ombak datar yang tak henti-hentinya melumat pantai yang berpasir itu. Di antara kami, ada yang sekadar mengirup udara segar dari semilirnya angin laut, di antara hawa panas yang menyengat. Namun tak sedikit dari kami, yang hanya berdiri terpaku. Mungkin batinnya ...

Diskusi Soal Pendidikan dan Cerita Lintas Generasi, Ini Kata Guru SDK Lao Ngkor!

Foto : di depan Ruang Guru   Oleh : Valensius Onggot Berdiskusi itu perlu; untuk menjaga peradaban. Pendidikan itu menyejarah. Tidak bisa dilepaspisahkan dari tiga dimensi waktu. Yakni masa lalu, masa kini dan masa depan. Karena itu setiap jaman pasti ada konsep, strategi, dan mekanisme tertentu untuk memajukan pendidikan. Tentang itu, kami pun bercerita. Pada sebuah ruang guru yang sempit, dengan para guru kami di era 80-an. Tentang kreativitas dan inovasi, seturut jamannya. Karena pada prinsipnya: setiap orang ada jamannya, dan setiap jaman ada orangnya . Pagi itu, Senin (7/9) tidak seperti biasanya. Suasana sekolah terlihat lengang. Maklum saja, para siswa diliburkan. Mereka mesti beralih dari belajar tatap muka ke belajar mandiri di rumah masing-masing.  Ini merupakan strategi belajar untuk mencegah penyebaran Covid 19. Apalagi di Manggarai sudah ke Zona merah lagi. Ada klaster Cireng, transmisi lokal pertama. Dengan 10 orang terkonfirmasi positif Coronavirus Disease . ...

Inspirasi Hidup Dari Seorang Petani Sayur

I nspirasi hidup itu tidak harus datang dari orang-orang hebat. Orang-orang sederhana pun bisa dijadikan contoh hidup. Terutama tentang semangat dan konsistensi pada pekerjaan-pekerjaan biasa dan  sederhana. Oleh : Valensius Onggot Dia adalah satu orang dari sekian petani hortikultura yang berusia lanjut. Saya pun bertemu dengannya akhir pekan kemarin, saat matahari senja masih panas-panasnya. Pada saat itu, dirinya lagi asyik menyiangi rumput di beberapa petak lahan sayurannya itu; sendirian. Itulah aktivitas keseharian dari Bapak Sius Jenaur.  Seorang petani asal Desa Bangka Lao, Kecamatan Ruteng-Manggarai. Orang-orang sekitar dan sanak keluarga sering memanggilnya dengan sebutan; Njiuk. Umurnya sudah menginjak 75 tahun. Fisiknya terlihat lelah. Telah lama dirinya menggunakan tongkat kayu untuk menyangga keseimbangan tubuhnya itu.   Jalannya juga tertatih-tatih. Apalagi saat memikul sesuatu di pundaknya sebagaimana petani-petani lainnya. Om Njiuk ini sudah lama berkecim...

Pesona Pantai Cepi Watu Borong dan Cerita Unik Para Petugas Jaga

  Oleh : Valensius Onggot Kalau tekanan pekerjaan bisa membuat kondisi kejiwaan anda sedikit terganggu, ambil waktu sejenak untuk menyendiri. Biarkan pikiran positif dan kewarasan itu tetap berada pada jalurnya. Kegiatan pengembangan hoby dan bakat atau kegiatan positif lainnya bisa menjadi sarana penyaluran aura negatif anda. Namun kalau tidak, suasana pantai bisa menjadi tempat terbaik untuk memulihkan kembali kondisi kejiwaan yang terganggu oleh rutinitas harian anda. Pesona pantai Cepi Watu akan menerima diri anda apa adanya. Anda boleh menumpahkan amarah anda pada pantai ini. Toh, teriakan anda tidak cukup kuat melawan bunyi deburan ombak pantai selatan ini. Anda juga bisa berlari-lari di sepanjang pantai ini menumpahkan kekesalan anda, toh pantai ini terlalu panjang untuk menguji kekuatan tenaga anda. Atau kalau berat badan anda sudah tidak proporsional lagi, pantai ini bisa menjadi sarana bermain bagi tubuh anda. Mungkin karena itulah, maka ketika saya singgah d...