Langsung ke konten utama

Pesona Pantai Cepi Watu Borong dan Cerita Unik Para Petugas Jaga

 

Oleh : Valensius Onggot

Kalau tekanan pekerjaan bisa membuat kondisi kejiwaan anda sedikit terganggu, ambil waktu sejenak untuk menyendiri. Biarkan pikiran positif dan kewarasan itu tetap berada pada jalurnya.

Kegiatan pengembangan hoby dan bakat atau kegiatan positif lainnya bisa menjadi sarana penyaluran aura negatif anda.

Namun kalau tidak, suasana pantai bisa menjadi tempat terbaik untuk memulihkan kembali kondisi kejiwaan yang terganggu oleh rutinitas harian anda.

Pesona pantai Cepi Watu akan menerima diri anda apa adanya. Anda boleh menumpahkan amarah anda pada pantai ini. Toh, teriakan anda tidak cukup kuat melawan bunyi deburan ombak pantai selatan ini.

Anda juga bisa berlari-lari di sepanjang pantai ini menumpahkan kekesalan anda, toh pantai ini terlalu panjang untuk menguji kekuatan tenaga anda. Atau kalau berat badan anda sudah tidak proporsional lagi, pantai ini bisa menjadi sarana bermain bagi tubuh anda.

Mungkin karena itulah, maka ketika saya singgah di tempat itu akhir pekan kemarin, pantai ini sudah dipenuhi oleh para pengunjung. 

Ada yang sekadar bermain-main dengan pasir pantai bersama sang buah hati mereka. Ada yang nekat berenang dan Cuma bermain-main dengan air laut pada pinggiran pantai. Ada yang sekadar berselfie ria. 

Anda pun bisa menebak, memori Handphone para penikmat keindahan itu mendadak penuh.

Pantai Cepi Watu yang terletak di Borong Manggarai Timur ini menjadi satu-satunya pantai yang ramai dikunjungi. Meskipun ada pantai lain yang sangat potensial untuk dijadikan lokasi wisata. 

Bisa disebutkan seperti pantai Mbolata yang letaknya di perbatasan Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada. Atau sepanjang pantai utara menuju Pota yang terletak di Kecamatan Sambi Rampas Manggarai Timur.

Tingginya jumlah pengunjung ke pantai Cepi Watu ini disebabkan karena Pemkab Manggarai Timur telah mengelola pantai ini dengan cukup baik. 

Hal ini terlihat dari dibangunnya fasilitas yang memanjakan mata para pengunjung. Seperti sarana parkir kendaraan yang cukup luas, toilet serta kondisi pantainya pun cukup bersih.

Dengan hanya membayar tiket masuk sebesar Lima Ribu Rupiah perorang, pengunjung bisa menikmati pantai ini sepuasnya. Bayangan gunung Poco Ndeki juga menambah suasana keindahan yang luar biasa di pantai ini. 


Foto : Anak-anak bermain pasir

Namun ada-ada saja ulah para pengunjung yang tidak mencerminkan sikap seorang pengagum keindahan. Sebagaimana yang diceritakan oleh Adrian,  seorang penjaga obyek wisata pantai Cepi Watu.

Dirinya menjelaskan, yang menjengkelkan adalah ketika berhadapan dengan sebagian pengunjung yang ogah membayar tiket masuk. Bahkan terkesan menantang petugas saat menagih pembayaran tiket pada pintu masuk.

“Ada banyak om, yang masuk saja tanpa membayar tiket masuk. Masa bodoh. Mereka juga mengaku sebagai warga sekitar sini. Setelah kami cek, ternyata bukan orang sini,” katanya.

Adrian juga mengeluhkan, para pengujung dengan kelakukan seperti ini sering berdebat panas dengan  petugas. Namun petugas memilih untuk mengalah. Yang penting, lanjutnya, tidak boleh mengganggu pengunjung lainnya.

Dirinya mengaku, pantai ini biasanya dipadati pengunjung pada akhir pekan atau hari-hari libur. Pada akhir tahun biasanya pengunjung membeludak. Baik dari wisatawan lokal atau warga seputaran kota Borong maupun dari kabupaten Manggarai.

Saat ditanya soal pengembangan lanjutan oleh Dinas Pariwisata Manggarai Timur, dirinya menjawab seadanya. Menurutnya pengembangan lebih lanjut akan terus dilakukan. Terutama sarana dan prasarana penunjang seperti warung makan atau prasarana lainnya.

“Kita berharap begitu om, sebagaimana terlihat pada obyek-obyek wisata pada wilayah-wilayah lainnya,” sambungnya.

Dijelaskannya, kesulitan utama pengunjung luar adalah pada keterbatasan jumlah hotel atau fasilitas penginapan di seputaran kota.  Terutama hal itu diperuntukkan bagi para pengunjung yang datang dari luar atau wisatawan Mancanegara.

“Mereka pasti harus ke Ruteng (Manggarai) untuk nginap di sana’, katanya lagi.

Dirinya menjelaskan bahwa dia telah melakoni profesi ini sejak berdirinya Manggarai Timur tahun 2007 silam. Pada saat itu, perlahan fasilitas ini pun dibangun. Uang retribusi dari pembayaran tiket masuk dari para pengunjung berangsur-ansur menambah Pendapatan Asli Daerah Manggarai Timur. 

Event-event penting yang melibatkan Pemkab Manggarai Timur sering dilakukan di sana. Tak ketinggalan, berbagai pentas budaya lainnya pernah dilakukan di pantai ini. Seperti musisi kenamaan Indonesia asal Manggarai Ivan Nestorman.

Tidak salah kalau kita dukung pembangunan Manggarai Timur ini dengan memanfaatkan obyek wisata murah meriah ini di Pantai Cepi Watu – Borong. Namun yang paling penting, bayar tiket masuk. Meskipun kecil, kontribusi anda turut membantu pembangunan daerah ini.

Salam.



Foto : Latar Poco Ndeki

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesta Sambut Baru; Salah Satu Hadiah Terbaik Orang Tua?

Foto di Depan Gereja Katedral Ruteng Oleh : Valensius Onggot Wajahnya sumringah. Ketika begitu banyaknya orang yang datang memberikan ucapan selamat.  “Selamat ya nak!”  Dia pun menerima ucapan selamat itu dengan rasa bangga. Wajahnya tambah ceria. Bak Ratu sehari. Itulah yang dialami oleh anak saya, Cecilia beberapa minggu yang lalu (5/5/2019). Juga mungkin dialami oleh anak-anak lainnya. Apalagi saat ini lagi musimnya pesta sambut baru. Kemarin ditelpon oleh seorang teman, undang saya karena anaknya sambut baru Minggu esok.   “Makasih undangannya kawan!” kata saya. Bagi seorang anak yang beriman Katolik, penerimaan komuni pertama adalah sesuatu yang sangat dinantikan. Karena itu begitu banyak persiapan yang mesti dilakukan. Ada persiapan rohani, baik untuk si anak maupun bagi para orang tua. Namun yang merepotkan adalah persiapan jasmaniah. Pesta-pesta . Ada yang bercerita, kalau sebelumnya si anak turut sama ajakan orang tua. Tak ada pesta-pesta . Yang ada n...

Sejenak “Berkontemplasi” Menikmati Sawah Lingko Cara

Sebagian dari anda tentu sudah mengenal Lodok Lingko Cara yang terletak di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Manggarai. Namun bila anda yang belum ke sana, saya sarankan; carilah kesempatan sejenak untuk menikmati sejuta keindahan alam nan unik yang merupakan warisan masa lalu orang Manggarai itu. Untuk itulah saya bersama keluarga singgah sebentar di lokasi tujuan wisata tersebut. Dengan karcis masuk seharga super murah Sepuluh Ribu Rupiah, perjalanan menikmati keindahan Spider web rice field dari puncak Weol Kelurahan Wae Belang, pun dimulai. Hanya sekitar 400 meter dari jalan raya, kami dan para pengunjung lainnya sudah bisa sampai di puncak Weol. Sedikit bersusah payah, karena harus melewati 200-an anak tangga dengan sedikit treking curam. Untuk kesehatan, nah... ini bagus bagi mereka yang berat badan lagi naik. Di puncak Weol ini, hamparan sawah yang luas akan menjadi suguhan yang enak dipandang. Makanya, anak saya Gavin tiba-tiba mengucapkan kata “amazing” dari mulut...

Hendak Kuliah di Amerika, Ini Konsep Pendidikan Menurut Angela

Oleh : Valensius Onggot "Pendidikan itu adalah investasi," Angela Namanya Angela Merici G. Adem. Umurnya baru 21 Tahun. Ketika ia lulus dalam proses seleksi beasiswa S2 di luar Negeri tahun 2017 silam. Saat itu, baru enam bulan mengajar pada sebuah sekolah swasta di Kabupaten Manggarai. Tepatnya di SMAK St. Stefanus Ketang – Kabupaten Manggarai.  Di usia yang terbilang muda, 20 tahun, Angela sudah mendapatkan gelar sarjana S1 dari Universitas Negeri Malang dengan jurusan yang paling diminatinya; Matematika.  Alur cerita perjalanan hidupnya tentu seharusnya sudah berubah. Ia sudah menjadi guru Matematika dan merasakan nikmatnya menjadi staf pengajar, sesuai gelar kesarjanaannya itu.  Namun tidak bagi Angela. Peluang-peluang baru selalu terbuka. Pendidikan baginya adalah investasi jangka panjang. Tidak cukup hanya menjadi seorang guru, terutama guru di Indonesia Timur yang memiliki catatan buruk soal sarana dan prasarana pendidikan. “Saya mengambil kuliah...

Angela: Kukirimkan Pesan Cintaku Dari Universitas Columbia ke Tana Nuca Lale

Oleh : Valensius Onggot Angela: Foto di depan Columbia University Angela benar-benar sudah tiba di New York Amerika Serikat. Lebih tepatnya dia sudah mengunjungi kampus barunya, Columbia University. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari Indonesia menuju Amerika. Lihatlah foto selfie Angela di atas, tepat di pelataran Universitas Columbia. Angela ini tentu bangga karena bisa kuliah di salah satu kampus terbaik di Amerika. Universitas yang terletak di Manhattan pusat Kota New York ini masuk dalam Ivy League atau 8 universitas terbaik di Amerika; bahkan di dunia. Saya coba mencari tahu di Mbah Google. Siapa sih orang Indonesia yang pernah belajar di sana? Ternyata tidak banyak. Antara lain ada artis cantik, Cinta Laura. Artis yang  menyanyikan lagu, “becek, ga ada ojek” itu. Selain Cinta Laura, tentunya ada banyak lulusan terkenal dan berprestasi yang mendapatkan penghargaan Nobel. Salah satunya Harold C. Urey di bidang Kimia. Dan masih banyak para lulusan lainn...

Terima SK PPPK, Youtuber Ini Berlinang Air Mata

Foto bersama Jefri Agung Oleh Valensius Onggot Kabar baik datang di Bulan Juni. Terutama bagi tenaga PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang lolos seleksi pada 2021 lalu. Mereka akhirnya resmi menjadi pegawai pemerintah melalui Surat Keputusan pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara. Tak terkecuali di Kabupaten Manggarai. Pelaksanaan penyerahan SK untuk guru dalam proses seleksi tahab 1 dan 2 diselenggarakan pada Jumat 3 Juni 2022. Penyerahan SK Bupati Manggarai tersebut dilaksanakan secara terpusat di Aula MCC Ruteng oleh Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, SH. Ada hal yang menarik saat penerimaan SK tersebut. Dari 604 orang guru, saya mendapati seorang guru yang juga sering berkecimpung dalam media sosial. Dia adalah seorang Youtuber. Meski baru setahun jagung dengan subscribe yang masih bisa dihitung dengan jari, proses kreatifnya tak kalah dengan yang berpengalaman. Dia adalah Jefri Agung. Nama chanel youtubenya sama dengan namanya sendiri #htt...

Jalan Panjang Menemukan Seorang Imam Diosesan Pertama Dari Paroki St. Wihelmus Ngkor

Foto: Undangan Tahbisan Diakon Menjadi seorang Imam Katolik berarti mengikrarkan setia selibat, ketaatan dan kesahajaan hidup yang berakar dalam doa. Kami bangga ketika saudara kami ini memilih hidupnya menjadi seorang imam Katolik. Ini berarti dia memberi diri bagi Tuhan dan sesama dengan sukacita dan semangat rela berkorban bagi sesama. By : omvalen Ada sesuatu yang berbeda dari Paroki St. Wihelmus Ngkor tahun ini. Seluruh umat Paroki ini  bergembira menyongsong akan ditahbiskannya seorang imam diosesan/Imam Projo untuk pertama kalinya. Dia adalah Frater Stefanus Jimmy Wintoyo Mala .  Pentahbisan Diakonatnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2020 nanti oleh YM Uskup Ruteng. Kalau tak ada aral rintangan, Frater Jimmy ini selanjutnya akan ditahbiskan menjadi imam pada bulan Oktober 2020 bersama 9 Diakon lainnya. Tentu saja ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Kebanggaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi pasangan Bapak Kosmas Mala dan Ibu Bernadeta Ti...

Menakar Konsistensi dan Inovasi Guru SMPN 4 Langke Rembong di Era Pandemi Covid 19

Foto bersama Kepsek SMPN 4 LR Oleh: Valensius Onggot Ketika   pandemi Covid 19 ini menghantam dunia pendidikan, SMP 4 Langke Rembong sesungguhnya telah siap dengan terobosan dan strategi agar keberlangsungan proses pembelajaran tetap terjaga. Terobosan dan strategi ini ditempuh melalui berbagai kegiatan pelatihan bagi para staf pengajarnya. Terutama penggunaan sarana teknologi informasi yang berbasis online . Saya pun berkesempatan menimbah ilmu dari Bapak Wenseslaus R. Yan pada Jumat (25/9) kemarin. Dia adalah seorang konseptor yang menahkodai SMPN 4 Langke Rembong. Kami bercerita tentang pendidikan yang berubah dalam sebuah paradigma baru akibat hantaman pandemi Covid 19. Hal-hal lain, juga tak luput dari pembincangan. Terutama situasi kekinian yang menjadi percakapan publik. Namun jujur saja; saya begitu takluk di hadapan semangat dan optimismenya membangun dunia pendidikan. Terbukti di bawah kepemimpinannya, Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Lao, Kecamatan Langke Rembon...