Langsung ke konten utama

Dapat Hadiah Dari Presiden Jokowi, Remaja ini Menangis Terharu


Alvaro setelah mendapatkan hadiah buku dari Presiden Jokowi

Oleh : Valensius Onggot

Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke berbagai pelosok negeri merupakan moment yang selalu ditunggu-tunggu dan dinantikan keberadaannya. Sebab kehadiran orang nomor satu di negeri ini di berbagai tempat bagai air jernih yang memuaskan dahaga. 

Karena itu, tidaklah mengherankan kalau saat berkunjung ke kota Labuan Bajo, ribuan orang telah memadati Bandar Udara Komodo Labuan Bajo sejak pagi pada Kamis, 21 Juli 2022, untuk menyambut Bapak Presiden Jokowi. Mereka datang dari berbagai kalangan. Mereka ingin bertemu dengan pemimpin berkharisma itu dan berjuang untuk bisa menyapanya secara langsung. 

Namun tak diduga, seorang remaja dari sebuah sekolah di kota pariwisata super premium itu  bisa mendapatkan hadiah spesial dari Presiden Jokowi. Inilah kisahnya!

*****

Pagi itu, Yohanes Alvaro siswa kelas satu pada suatu sekolah menengah pertama di Kota Labuan Bajo ini, bangun lebih cepat dari biasanya. Remaja berusia dua belas tahun ini ingin lebih awal bersama teman-temannya berada di Bandara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Ternyata pada pukul 08.00 Wita banyak orang telah memadati area bandara Komodo itu. Padahal rombongan Presiden Jokowi dalam jadwal kegiatan yang beredar, baru akan tiba di sana pada pukul 09.40 Wita. Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Labuan Bajo pertama-tama akan meninjau lokasi itu  sekaligus meresmikan Bandara Komodo. Bapak Jokowi akan berada di Labuan Bajo selama 2 hari dengan jadwal kegiatan yang sangat padat.

Di sana sudah banyak orang berdatangan untuk menyambut Bapak Presiden. Mereka adalah orang-orang dari berbagai kalangan. Ada sejumlah pejabat baik dari Propinsi NTT maupun pejabat Kabupaten. Masyarakat umum juga nampak antusias menyambut kehadiran Bapak Presiden. Namun banyak pula para siswa sekolah dasar dan menengah yang sudah lebih dahulu menunggu Bapak Presiden.

Alvaro berada di antara para siswa sekolah itu. Mereka berdiri berjejal menunggu di pagar pembatas bandara. Tak ada rasa lelah sedikitpun setelah sebelumnya mereka harus berjalan kaki menuju bandara itu dengan jarak kisaran 1 kilometer dari sekolahnya. Dalam benaknya, hanya satu keinginannya. Yakni dia ingin sekali melihat langsung wajah Presiden Jokowi.

“Hanya satu saja keinginan saya. Saya mau lihat wajah Presiden Jokowi secara langsung,” ceritanya pada saat itu.

Setelah sekian lama menunggu, presiden Jokowi keluar bandara menggunakan mobil kepresidenan. Mobil rombongan pun mengikutinya di belakang. Ribuan orang berteriak histeris memanggil namanya di tempat yang dilewati Bapak Presiden Jokowi.

Alvaro pun demikian. Dia berada di tengah kerumunan massa yang terus berusaha bersalaman dengan sang Presiden. Dia benar-benar yakin bahwa jemarinya yang kecil itu akan bisa menyentuh tangan Bapak Presiden yang sungguh dikaguminya itu.

Baca Juga: Terpencil; Pesona Pantai Bari Ibarat Surga Yang Tak Dirindukan

Jarak antara presiden Jokowi dengannya semakin mendekat. Nampak jelas dibalik mobil yang berwarna hitam itu. Beberapa orang di bagian lain sudah disapa oleh Bapak Jokowi  dengan melambai-lambaikan tangannya. Degup jantungnya bergetar keras seirama dengan teriakan kegembiraan menyambut Bapak Jokowi. Dia menghitung jarak itu berkisar 2 meter saja. 

Sekali lagi, dalam hatinya sungguh berharap agar Presiden idolanya itu bisa memberikan tangannya untuk berjabatan tangan. Sebagaimana kawan-kawannya yang lain, ia terus menyapa sang Presiden yang melambaikan tangannya. Dia membatin, sebentar lagi dia sudah bisa bersalaman langsung dengan Presiden RI itu.

Namun tiba-tiba saja, tubuhnya didorong keluar dari bagian depan. Ia melihat seseorang dengan tubuh tegap yang diketahui adalah salah seorang petugas keamanan dan pengawal presiden. Sejenak ia kecewa lantaran tak bisa bersalaman dengan Bapak Presiden Jokowi.

Seketika itu ia melihat beberapa bungkusan seperti berhamburan datang dari arah mobil RI 1. Ternyata itu adalah buku-buku dan baju kaos yang bergambar presiden Jokowi. Alvaro pun dengan cekatan menangkap sebuah bungkusan yang sejenak berkelebat di atas kepalanya. Diraihnya bungkusan itu dan dipeluknya erat-erat

Dia membuka bungkusan itu dengan gembira dan rasa haru. Bungkusan itu berisi 2 buah buku yang bertuliskan, AYO BELAJAR, BELAJAR, BELAJAR. Pada bagian depannya buku itu bertuliskan “MEMBACALAH dan Bangsa Ini akan terhindar dari Buta karena Ketidaktahuan, (Jokowi)”.

Kegembiraannya itu pun tak dapat dilukiskan. Dia terharu dan menangis. Sebuah hadiah istimewa dari orang nomor satu di negeri ini mendarat dalam genggamannya. Ia berteriak-teriak seraya mengucapkan “Terima kasih Pak Jokowi”. Dia pun dengan bangga menunjukkan hadiah itu pada kawan-kawan seusianya.

“Buku catatan ini hadiah istimewa dari Presiden Jokowi bagi saya. Terima kasih Pak Jokowi,” ucapnya saat mengisahkan cerita perjumpaan dengan presiden Jokowi ketika itu kepada saya.

Salam hormat Bapak Presiden Joko Widodo, kami akan terus menantimu dalam kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat.


 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesta Sambut Baru; Salah Satu Hadiah Terbaik Orang Tua?

Foto di Depan Gereja Katedral Ruteng Oleh : Valensius Onggot Wajahnya sumringah. Ketika begitu banyaknya orang yang datang memberikan ucapan selamat.  “Selamat ya nak!”  Dia pun menerima ucapan selamat itu dengan rasa bangga. Wajahnya tambah ceria. Bak Ratu sehari. Itulah yang dialami oleh anak saya, Cecilia beberapa minggu yang lalu (5/5/2019). Juga mungkin dialami oleh anak-anak lainnya. Apalagi saat ini lagi musimnya pesta sambut baru. Kemarin ditelpon oleh seorang teman, undang saya karena anaknya sambut baru Minggu esok.   “Makasih undangannya kawan!” kata saya. Bagi seorang anak yang beriman Katolik, penerimaan komuni pertama adalah sesuatu yang sangat dinantikan. Karena itu begitu banyak persiapan yang mesti dilakukan. Ada persiapan rohani, baik untuk si anak maupun bagi para orang tua. Namun yang merepotkan adalah persiapan jasmaniah. Pesta-pesta . Ada yang bercerita, kalau sebelumnya si anak turut sama ajakan orang tua. Tak ada pesta-pesta . Yang ada n...

Sejenak “Berkontemplasi” Menikmati Sawah Lingko Cara

Sebagian dari anda tentu sudah mengenal Lodok Lingko Cara yang terletak di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Manggarai. Namun bila anda yang belum ke sana, saya sarankan; carilah kesempatan sejenak untuk menikmati sejuta keindahan alam nan unik yang merupakan warisan masa lalu orang Manggarai itu. Untuk itulah saya bersama keluarga singgah sebentar di lokasi tujuan wisata tersebut. Dengan karcis masuk seharga super murah Sepuluh Ribu Rupiah, perjalanan menikmati keindahan Spider web rice field dari puncak Weol Kelurahan Wae Belang, pun dimulai. Hanya sekitar 400 meter dari jalan raya, kami dan para pengunjung lainnya sudah bisa sampai di puncak Weol. Sedikit bersusah payah, karena harus melewati 200-an anak tangga dengan sedikit treking curam. Untuk kesehatan, nah... ini bagus bagi mereka yang berat badan lagi naik. Di puncak Weol ini, hamparan sawah yang luas akan menjadi suguhan yang enak dipandang. Makanya, anak saya Gavin tiba-tiba mengucapkan kata “amazing” dari mulut...

Hendak Kuliah di Amerika, Ini Konsep Pendidikan Menurut Angela

Oleh : Valensius Onggot "Pendidikan itu adalah investasi," Angela Namanya Angela Merici G. Adem. Umurnya baru 21 Tahun. Ketika ia lulus dalam proses seleksi beasiswa S2 di luar Negeri tahun 2017 silam. Saat itu, baru enam bulan mengajar pada sebuah sekolah swasta di Kabupaten Manggarai. Tepatnya di SMAK St. Stefanus Ketang – Kabupaten Manggarai.  Di usia yang terbilang muda, 20 tahun, Angela sudah mendapatkan gelar sarjana S1 dari Universitas Negeri Malang dengan jurusan yang paling diminatinya; Matematika.  Alur cerita perjalanan hidupnya tentu seharusnya sudah berubah. Ia sudah menjadi guru Matematika dan merasakan nikmatnya menjadi staf pengajar, sesuai gelar kesarjanaannya itu.  Namun tidak bagi Angela. Peluang-peluang baru selalu terbuka. Pendidikan baginya adalah investasi jangka panjang. Tidak cukup hanya menjadi seorang guru, terutama guru di Indonesia Timur yang memiliki catatan buruk soal sarana dan prasarana pendidikan. “Saya mengambil kuliah...

Angela: Kukirimkan Pesan Cintaku Dari Universitas Columbia ke Tana Nuca Lale

Oleh : Valensius Onggot Angela: Foto di depan Columbia University Angela benar-benar sudah tiba di New York Amerika Serikat. Lebih tepatnya dia sudah mengunjungi kampus barunya, Columbia University. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari Indonesia menuju Amerika. Lihatlah foto selfie Angela di atas, tepat di pelataran Universitas Columbia. Angela ini tentu bangga karena bisa kuliah di salah satu kampus terbaik di Amerika. Universitas yang terletak di Manhattan pusat Kota New York ini masuk dalam Ivy League atau 8 universitas terbaik di Amerika; bahkan di dunia. Saya coba mencari tahu di Mbah Google. Siapa sih orang Indonesia yang pernah belajar di sana? Ternyata tidak banyak. Antara lain ada artis cantik, Cinta Laura. Artis yang  menyanyikan lagu, “becek, ga ada ojek” itu. Selain Cinta Laura, tentunya ada banyak lulusan terkenal dan berprestasi yang mendapatkan penghargaan Nobel. Salah satunya Harold C. Urey di bidang Kimia. Dan masih banyak para lulusan lainn...

Terima SK PPPK, Youtuber Ini Berlinang Air Mata

Foto bersama Jefri Agung Oleh Valensius Onggot Kabar baik datang di Bulan Juni. Terutama bagi tenaga PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang lolos seleksi pada 2021 lalu. Mereka akhirnya resmi menjadi pegawai pemerintah melalui Surat Keputusan pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara. Tak terkecuali di Kabupaten Manggarai. Pelaksanaan penyerahan SK untuk guru dalam proses seleksi tahab 1 dan 2 diselenggarakan pada Jumat 3 Juni 2022. Penyerahan SK Bupati Manggarai tersebut dilaksanakan secara terpusat di Aula MCC Ruteng oleh Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, SH. Ada hal yang menarik saat penerimaan SK tersebut. Dari 604 orang guru, saya mendapati seorang guru yang juga sering berkecimpung dalam media sosial. Dia adalah seorang Youtuber. Meski baru setahun jagung dengan subscribe yang masih bisa dihitung dengan jari, proses kreatifnya tak kalah dengan yang berpengalaman. Dia adalah Jefri Agung. Nama chanel youtubenya sama dengan namanya sendiri #htt...

Jalan Panjang Menemukan Seorang Imam Diosesan Pertama Dari Paroki St. Wihelmus Ngkor

Foto: Undangan Tahbisan Diakon Menjadi seorang Imam Katolik berarti mengikrarkan setia selibat, ketaatan dan kesahajaan hidup yang berakar dalam doa. Kami bangga ketika saudara kami ini memilih hidupnya menjadi seorang imam Katolik. Ini berarti dia memberi diri bagi Tuhan dan sesama dengan sukacita dan semangat rela berkorban bagi sesama. By : omvalen Ada sesuatu yang berbeda dari Paroki St. Wihelmus Ngkor tahun ini. Seluruh umat Paroki ini  bergembira menyongsong akan ditahbiskannya seorang imam diosesan/Imam Projo untuk pertama kalinya. Dia adalah Frater Stefanus Jimmy Wintoyo Mala .  Pentahbisan Diakonatnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2020 nanti oleh YM Uskup Ruteng. Kalau tak ada aral rintangan, Frater Jimmy ini selanjutnya akan ditahbiskan menjadi imam pada bulan Oktober 2020 bersama 9 Diakon lainnya. Tentu saja ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Kebanggaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi pasangan Bapak Kosmas Mala dan Ibu Bernadeta Ti...

Menakar Konsistensi dan Inovasi Guru SMPN 4 Langke Rembong di Era Pandemi Covid 19

Foto bersama Kepsek SMPN 4 LR Oleh: Valensius Onggot Ketika   pandemi Covid 19 ini menghantam dunia pendidikan, SMP 4 Langke Rembong sesungguhnya telah siap dengan terobosan dan strategi agar keberlangsungan proses pembelajaran tetap terjaga. Terobosan dan strategi ini ditempuh melalui berbagai kegiatan pelatihan bagi para staf pengajarnya. Terutama penggunaan sarana teknologi informasi yang berbasis online . Saya pun berkesempatan menimbah ilmu dari Bapak Wenseslaus R. Yan pada Jumat (25/9) kemarin. Dia adalah seorang konseptor yang menahkodai SMPN 4 Langke Rembong. Kami bercerita tentang pendidikan yang berubah dalam sebuah paradigma baru akibat hantaman pandemi Covid 19. Hal-hal lain, juga tak luput dari pembincangan. Terutama situasi kekinian yang menjadi percakapan publik. Namun jujur saja; saya begitu takluk di hadapan semangat dan optimismenya membangun dunia pendidikan. Terbukti di bawah kepemimpinannya, Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Lao, Kecamatan Langke Rembon...