Langsung ke konten utama

Menatap Pariwisata Manggarai dari Puncak Golo Renda; Sajian Alam Nan Exotik

Foto di Puncak Golo Renda

Oleh: Valensius Onggot

Manggarai yang exotik itu bukan hanya dalam narasi, tetapi merupakan fakta yang tak terbantahkan. Keindahan wilayah Tana Nucalale ini tidak pernah habis-habisnya untuk dikisahkan dalam aneka warna cerita.

Hal itu mau menunjukan bahwa Manggarai punya semuanya. Ada pesona negeri di atas awan Wae Rebo yang mendunia itu dan telah meraih sejumlah penghargaan. Juga ada situs bersejarah Liang Bua yang telah meraih penghargaan Juara 1 Kategori Situs Sejarah Populer dalam Anugerah Pesona Indonesia tahun 2021 lalu.

Dua tempat wisata itu hanyalah segelintir dari banyaknya keindahan yang tampak. Masih ada banyak lagi tempat-tempat yang tersembunyi dan belum tersentuh.

Baca juga: Eksotisme Kampung Wae Rebo dan Perjalanan Yang Asyik

Manggarai itu memang indah. Karena itulah, pada 1 Agustus 2022 lalu, pariwisata Manggarai mendapat tempat dalam pariwisata Flores dengan satu tagline "The Land of harmony". Tagline ini mau menunjukan kekayaan dan keunikan budaya, religi dan alam sebagai potensi pariwisata. Sebab saat ini pariwisata telah menjadi Prime mover ekonomi Kabupaten Manggarai. 

Saya menatap pariwisata Manggarai itu dari suatu tempat sederhana. Spot kecil yang wajahnya belum dikenal atau bahkan malu-malu menunjukkan keindahannya pada semesta. Di tempat kecil itulah kami merasakan sensasi keindahan yang tak bisa dilukiskan dengan sejumlah aksara. Dimanakah itu?

********

Pagi itu, pada sebuah akhir pekan yang cerah, saya bersama seisi rumah menghabiskan waktu di luar kota dingin Ruteng. Tentu tak sekadar jalan-jalan biasa tetapi ingin menemukan suasana baru melepas kepenatan dari rutinitas sepekan. 

Ruteng itu ibarat oase yang menawarkan kelegahan atas ragam rasa dahaga bagi setiap orang. Orang datang dan pergi untuk mengais rejeki melalui jalannya sendiri-sendiri di tempat ini.

Ruteng itu adalah kota tua yang menawarkan secuil harapan dan keteduhan bagi masyarakat yang bermukim di bawah gunung Mandosawu. Tetapi soal kepenatan dan kesepian akan tetap menghantui siapa pun jua. Karena itu, menemukan sensasi baru sekadar mengisi kekosongan jiwa menjadi sebuah keharusan.

Namun apakah anda pernah menikmati keindahan kota Ruteng itu dari spot yang berbeda? Spot yang bisa menikmati indahnya awan yang berarak menyelimuti sisi kota. Spot wisata dimana kita nikmati hamparan bukit yang membentang dari timur sampai barat. Tempat dimana kita bisa menikmati indahnya samar-samar jalan perkotaan yang meliuk di antara bangunan tua dan menjulangnya menara dari rumah-rumah ibadah.

Baca juga : Di Liang Bua Kami Bertemu Dengan Mr. Jack dan Mrs Smith

Nah, tempat itu salah satunya berada di puncak bukit Golo Renda. Letaknya di desa Bea Kakor, Kecamatan Ruteng Manggarai. Jarak dari pusat kota hanya belasan kilometer dengan waktu tempuh sekira 30 menit. Pengalaman menuju tempat ini sudah pernah saya lakukan sebelumnya ketika mendampingi beberapa pejabat dari Pemerintah Kabupaten Manggarai. 

Dari tempat yang tersembunyi itulah, saya bisa menemukan betapa Manggarai adalah tempat yang exotik. Tempat yang selalu bikin kita kembali pulang. Kota dingin tetapi selalu memberikan kehangatan dari perasaan gundah gulana. Semuanya ada di sini!

Ketenangan yang bisa diperoleh ketika bersandar pada sebuah bukit yang berdiri kokoh. Menemukan cinta dalam kesunyian telaga Mbeang Ledas yang tersembunyi di balik pepohonan hutan. 

Atau kalau puas menjajal keindahan kota Ruteng, anda bisa menunggu mentari terbenam dalam pesona pantai indah di sisi utara dan selatan Manggarai. Atau pun menyelami tradisi budaya yang diwariskan secara turun temurun dengan mendaki keindahan di sebuah negeri di atas awan Wae Rebo yang sudah mendunia itu.

Jadi, tidak usah lagi menyesali kebijakan pemerintah yang menaikan tiket masuk ke pulau Komodo untuk menikmati panorama pulau konservasi yang di dalamnya ada kadal raksasa itu. Sebab itu hanyalah secuil dari keindahan yang dikenal dunia. Masih ada keindahan tersembunyi lainnya yang bisa jadikan pemuas dahaga. Salah satunya adalah di puncak bukit Golo Renda -  Manggarai.

Ini wisata asli desa. Agar biarkan banyak mata menyaksikan keajaiban di spot kecil ini.

Baca Juga : Danau Mbeang Ledas: Spot Wisata Baru dan Lokus Perjumpaan Para Mancing Mania

Foto di depan Gua Maria

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesta Sambut Baru; Salah Satu Hadiah Terbaik Orang Tua?

Foto di Depan Gereja Katedral Ruteng Oleh : Valensius Onggot Wajahnya sumringah. Ketika begitu banyaknya orang yang datang memberikan ucapan selamat.  “Selamat ya nak!”  Dia pun menerima ucapan selamat itu dengan rasa bangga. Wajahnya tambah ceria. Bak Ratu sehari. Itulah yang dialami oleh anak saya, Cecilia beberapa minggu yang lalu (5/5/2019). Juga mungkin dialami oleh anak-anak lainnya. Apalagi saat ini lagi musimnya pesta sambut baru. Kemarin ditelpon oleh seorang teman, undang saya karena anaknya sambut baru Minggu esok.   “Makasih undangannya kawan!” kata saya. Bagi seorang anak yang beriman Katolik, penerimaan komuni pertama adalah sesuatu yang sangat dinantikan. Karena itu begitu banyak persiapan yang mesti dilakukan. Ada persiapan rohani, baik untuk si anak maupun bagi para orang tua. Namun yang merepotkan adalah persiapan jasmaniah. Pesta-pesta . Ada yang bercerita, kalau sebelumnya si anak turut sama ajakan orang tua. Tak ada pesta-pesta . Yang ada n...

Sejenak “Berkontemplasi” Menikmati Sawah Lingko Cara

Sebagian dari anda tentu sudah mengenal Lodok Lingko Cara yang terletak di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Manggarai. Namun bila anda yang belum ke sana, saya sarankan; carilah kesempatan sejenak untuk menikmati sejuta keindahan alam nan unik yang merupakan warisan masa lalu orang Manggarai itu. Untuk itulah saya bersama keluarga singgah sebentar di lokasi tujuan wisata tersebut. Dengan karcis masuk seharga super murah Sepuluh Ribu Rupiah, perjalanan menikmati keindahan Spider web rice field dari puncak Weol Kelurahan Wae Belang, pun dimulai. Hanya sekitar 400 meter dari jalan raya, kami dan para pengunjung lainnya sudah bisa sampai di puncak Weol. Sedikit bersusah payah, karena harus melewati 200-an anak tangga dengan sedikit treking curam. Untuk kesehatan, nah... ini bagus bagi mereka yang berat badan lagi naik. Di puncak Weol ini, hamparan sawah yang luas akan menjadi suguhan yang enak dipandang. Makanya, anak saya Gavin tiba-tiba mengucapkan kata “amazing” dari mulut...

Hendak Kuliah di Amerika, Ini Konsep Pendidikan Menurut Angela

Oleh : Valensius Onggot "Pendidikan itu adalah investasi," Angela Namanya Angela Merici G. Adem. Umurnya baru 21 Tahun. Ketika ia lulus dalam proses seleksi beasiswa S2 di luar Negeri tahun 2017 silam. Saat itu, baru enam bulan mengajar pada sebuah sekolah swasta di Kabupaten Manggarai. Tepatnya di SMAK St. Stefanus Ketang – Kabupaten Manggarai.  Di usia yang terbilang muda, 20 tahun, Angela sudah mendapatkan gelar sarjana S1 dari Universitas Negeri Malang dengan jurusan yang paling diminatinya; Matematika.  Alur cerita perjalanan hidupnya tentu seharusnya sudah berubah. Ia sudah menjadi guru Matematika dan merasakan nikmatnya menjadi staf pengajar, sesuai gelar kesarjanaannya itu.  Namun tidak bagi Angela. Peluang-peluang baru selalu terbuka. Pendidikan baginya adalah investasi jangka panjang. Tidak cukup hanya menjadi seorang guru, terutama guru di Indonesia Timur yang memiliki catatan buruk soal sarana dan prasarana pendidikan. “Saya mengambil kuliah...

Angela: Kukirimkan Pesan Cintaku Dari Universitas Columbia ke Tana Nuca Lale

Oleh : Valensius Onggot Angela: Foto di depan Columbia University Angela benar-benar sudah tiba di New York Amerika Serikat. Lebih tepatnya dia sudah mengunjungi kampus barunya, Columbia University. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari Indonesia menuju Amerika. Lihatlah foto selfie Angela di atas, tepat di pelataran Universitas Columbia. Angela ini tentu bangga karena bisa kuliah di salah satu kampus terbaik di Amerika. Universitas yang terletak di Manhattan pusat Kota New York ini masuk dalam Ivy League atau 8 universitas terbaik di Amerika; bahkan di dunia. Saya coba mencari tahu di Mbah Google. Siapa sih orang Indonesia yang pernah belajar di sana? Ternyata tidak banyak. Antara lain ada artis cantik, Cinta Laura. Artis yang  menyanyikan lagu, “becek, ga ada ojek” itu. Selain Cinta Laura, tentunya ada banyak lulusan terkenal dan berprestasi yang mendapatkan penghargaan Nobel. Salah satunya Harold C. Urey di bidang Kimia. Dan masih banyak para lulusan lainn...

Terima SK PPPK, Youtuber Ini Berlinang Air Mata

Foto bersama Jefri Agung Oleh Valensius Onggot Kabar baik datang di Bulan Juni. Terutama bagi tenaga PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang lolos seleksi pada 2021 lalu. Mereka akhirnya resmi menjadi pegawai pemerintah melalui Surat Keputusan pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara. Tak terkecuali di Kabupaten Manggarai. Pelaksanaan penyerahan SK untuk guru dalam proses seleksi tahab 1 dan 2 diselenggarakan pada Jumat 3 Juni 2022. Penyerahan SK Bupati Manggarai tersebut dilaksanakan secara terpusat di Aula MCC Ruteng oleh Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, SH. Ada hal yang menarik saat penerimaan SK tersebut. Dari 604 orang guru, saya mendapati seorang guru yang juga sering berkecimpung dalam media sosial. Dia adalah seorang Youtuber. Meski baru setahun jagung dengan subscribe yang masih bisa dihitung dengan jari, proses kreatifnya tak kalah dengan yang berpengalaman. Dia adalah Jefri Agung. Nama chanel youtubenya sama dengan namanya sendiri #htt...

Jalan Panjang Menemukan Seorang Imam Diosesan Pertama Dari Paroki St. Wihelmus Ngkor

Foto: Undangan Tahbisan Diakon Menjadi seorang Imam Katolik berarti mengikrarkan setia selibat, ketaatan dan kesahajaan hidup yang berakar dalam doa. Kami bangga ketika saudara kami ini memilih hidupnya menjadi seorang imam Katolik. Ini berarti dia memberi diri bagi Tuhan dan sesama dengan sukacita dan semangat rela berkorban bagi sesama. By : omvalen Ada sesuatu yang berbeda dari Paroki St. Wihelmus Ngkor tahun ini. Seluruh umat Paroki ini  bergembira menyongsong akan ditahbiskannya seorang imam diosesan/Imam Projo untuk pertama kalinya. Dia adalah Frater Stefanus Jimmy Wintoyo Mala .  Pentahbisan Diakonatnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2020 nanti oleh YM Uskup Ruteng. Kalau tak ada aral rintangan, Frater Jimmy ini selanjutnya akan ditahbiskan menjadi imam pada bulan Oktober 2020 bersama 9 Diakon lainnya. Tentu saja ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Kebanggaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi pasangan Bapak Kosmas Mala dan Ibu Bernadeta Ti...

Menakar Konsistensi dan Inovasi Guru SMPN 4 Langke Rembong di Era Pandemi Covid 19

Foto bersama Kepsek SMPN 4 LR Oleh: Valensius Onggot Ketika   pandemi Covid 19 ini menghantam dunia pendidikan, SMP 4 Langke Rembong sesungguhnya telah siap dengan terobosan dan strategi agar keberlangsungan proses pembelajaran tetap terjaga. Terobosan dan strategi ini ditempuh melalui berbagai kegiatan pelatihan bagi para staf pengajarnya. Terutama penggunaan sarana teknologi informasi yang berbasis online . Saya pun berkesempatan menimbah ilmu dari Bapak Wenseslaus R. Yan pada Jumat (25/9) kemarin. Dia adalah seorang konseptor yang menahkodai SMPN 4 Langke Rembong. Kami bercerita tentang pendidikan yang berubah dalam sebuah paradigma baru akibat hantaman pandemi Covid 19. Hal-hal lain, juga tak luput dari pembincangan. Terutama situasi kekinian yang menjadi percakapan publik. Namun jujur saja; saya begitu takluk di hadapan semangat dan optimismenya membangun dunia pendidikan. Terbukti di bawah kepemimpinannya, Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Lao, Kecamatan Langke Rembon...