Langsung ke konten utama

Siap-Siap! Manggarai Menuju Penataan Arsip dan Surat Menyurat Digital

 


Oleh Valensius Onggot

Loncatan teknologi saat ini kian masif dan tak terkendali. Kalau sebelumnya kita bangga sekali dengan era industri 4.0, ternyata di beberapa tempat lain sudah masuk dalam fase lebih tinggi yakni era 5,0. Era teknologi ini menjadikan moment waktu tak bersekat. Realtime. Apa yang diperbincangkan di dunia seberang akan sama dengan di belahan bumi lainnya.

Itu artinya, dunia ada dalam genggaman. Dunia ada di ujung jari. Jempol kita adalah isi otak kita.

Sebagai pegawai pemerintah juga dituntut harus sigap untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Dengan adanya teknologi itu, pekerjaan menjadi lebih fleksibel. Tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Karena itu, bagi pegawai pemerintah di lingkup Pemkab Manggarai siap-siap menghadapi perubahan ini. Tentu sejalan dengan Visi kita “Manggarai yang Maju, Adil dan Berdaya Saing”.

*******

Siang itu, pada Rabu 15 Juni 2022, sejumlah utusan dari perangkat daerah memenuhi sebuah ruangan di Aula Ranaka kantor Bupati Manggarai. Di hadapannya masing-masing tersedia sebuah perangkat komputer berupa laptop. Kegiatan ini bertujuan untuk sesuatu yang lebih penting yakni Bimbingan Teknis terkait pengarsipan dokumen dan surat menyurat.

Tentang pengarsipan dokumen dan surat menyurat ini bukanlah hal yang sama sekali baru. Sejak dulu membuat surat dinas dan mengarsipkannya adalah hal yang tak terpisahkan dengan jalannya roda pemerintahan itu sendiri. Namun Bimtek yang dipandu oleh pemateri dari Badan Arsip Nasional RI ini terkesan baru bagi peserta Bimtek. Di mana, pengarsipan dan proses surat menyurat ini tidak lagi dilakukan secara konvensional melainkan secara digital.

Saya sendiri juga menganggap ini sesuatu yang baru. Bagaimana mengarsipkan dan mengirim surat secara digital? Ternyata pertanyaan itu juga menjadi bagian dari rasa penasaran para peserta kegiatan. Bagaimana tidak, kita masih saja berkutat dengan tradisi pengarsipan dan surat menyurat yang lazim saja serta dilakukan secara manual, sementara pada kantor-kantor kementerian sudah berjalan sedemikan jauh.

Hal yang saya tangkap dari pemaparan materi itu adalah pengarsipan dokumen-dokumen tersebut akan menyelaraskan dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang sebagaimana sekarang ini. Mengingat dokumen-dokumen penting bisa tergerus oleh waktu dan dari sisi keamanannya dapat hilang sesewaktu.

Dengan demikian, cara-cara lama perlahan akan kita tinggalkan karena kesulitan mengakses informasi tersebut dan terkesan lamban. Dengan menggunakan teknologi digital ini, maka penyimpanan dokumen penting kita akan menjadi lebih awet. Generasi dua puluh tahun berikutnya akan bisa mengakses informasi tersebut sesuai kepentingannya. 

Keuntungannya, akses mudah, kapan dan di mana saja tergantung signal internet yang tersedia. Hal ini bertujuan agar informasi dalam dokumen-dokumen penting tersebut bisa tersedia dalam satu data se-Indonesia.

Oleh karena itu, jangan berharap agar pengiriman surat dari satu instansi ke instansi lainnya dilakukan secara fisik. Karena hal itu sungguh memakan waktu dan sangat tidak efektif. Uang negara bisa lebih efisien untuk digunakan pada hal-hal lain.

Nah, teknologi yang digunakan untuk pengarsipan dan pengiriman surat menyurat ini nanti menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi atau SRIKANDI. Aplikasi ini ternyata sudah dipakai di beberapa kementerian dan baru disosialisasikan pada tingkat propinsi dan kabupaten se-Indonesia.

Baca Juga :ASN Pakai Songke dan Gerakan Bersama Cinta Produk Lokal Manggarai

Untuk masuk dalam aplikasi tersebut pengguna mengakses http://srikandi.layanan.go.id . Dengan menggunakan aplikasi ini nanti maka dokumen-dokumen kita akan terselamatkan. Itu artinya bisa diakses kapan saja sesuai dibutuhkan. Secara teknis kita bisa belajar dalam aplikasi tersebut secara mandiri atau pada tutorial di Youtube.

Pemkab Manggarai tentu saja merespons kegiatan ini dengan baik. Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, SH saat membuka acara itu menjelaskan bahwa arsip itu menjadi bagian penting dari jalannya pemerintah. Di mana kantor kearsipan seharusnya memiliki standar tertentu yakni, Pertama, harus memiliki gedung yang bagus yang bertahan terhadap kebocoran saat hujan. Kedua arsip itu tersimpan dengan nyaman; anti api, dan Ketiga, nyaman dari kemalingan agar dokumen tersebut tidak hilang.

Namun, dengan menggunakan aplikasi ini nantinya kekuatiran kita akan hilang. Sebab dokumen-dokumen tersebut akan tetap ada dan diwariskan sepanjang sejarah peradaban manusia. Lebih dari itu, dokumen tersebut akan menjadi arsip statis yang merupakan memori kolektif untuk diwariskan secara turun temurun.

Secara teknis untuk bisa mengakses aplikasi itu, maka beberapa hal akan menjadi rujukan informasi: Pertama, Daftar akun pengguna ke admin kabupaten yaitu pada Admin Dinas Infokom dan Dinas Kearsipan Kabupaten Manggarai

2.      Kedua, login ke http://srikandi.layanan.go.id

Timbul keraguan karena tidak cukup hanya mengakses aplikasi tersebut tanpa dibekali dengan informasi teknis yang memadai. Tenang dan jangan panik! Akan ada tindak lanjut Bimtek khusus untuk para admin Kabupaten dengan Badan Arsip Nasional RI dalam beberapa waktu ke depan. Dari mereka kita semua akan belajar lebih dalam. 

Selebihnya kita bersiap-siap untuk mewujudkan perubahan ini.

Salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesta Sambut Baru; Salah Satu Hadiah Terbaik Orang Tua?

Foto di Depan Gereja Katedral Ruteng Oleh : Valensius Onggot Wajahnya sumringah. Ketika begitu banyaknya orang yang datang memberikan ucapan selamat.  “Selamat ya nak!”  Dia pun menerima ucapan selamat itu dengan rasa bangga. Wajahnya tambah ceria. Bak Ratu sehari. Itulah yang dialami oleh anak saya, Cecilia beberapa minggu yang lalu (5/5/2019). Juga mungkin dialami oleh anak-anak lainnya. Apalagi saat ini lagi musimnya pesta sambut baru. Kemarin ditelpon oleh seorang teman, undang saya karena anaknya sambut baru Minggu esok.   “Makasih undangannya kawan!” kata saya. Bagi seorang anak yang beriman Katolik, penerimaan komuni pertama adalah sesuatu yang sangat dinantikan. Karena itu begitu banyak persiapan yang mesti dilakukan. Ada persiapan rohani, baik untuk si anak maupun bagi para orang tua. Namun yang merepotkan adalah persiapan jasmaniah. Pesta-pesta . Ada yang bercerita, kalau sebelumnya si anak turut sama ajakan orang tua. Tak ada pesta-pesta . Yang ada n...

Sejenak “Berkontemplasi” Menikmati Sawah Lingko Cara

Sebagian dari anda tentu sudah mengenal Lodok Lingko Cara yang terletak di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Manggarai. Namun bila anda yang belum ke sana, saya sarankan; carilah kesempatan sejenak untuk menikmati sejuta keindahan alam nan unik yang merupakan warisan masa lalu orang Manggarai itu. Untuk itulah saya bersama keluarga singgah sebentar di lokasi tujuan wisata tersebut. Dengan karcis masuk seharga super murah Sepuluh Ribu Rupiah, perjalanan menikmati keindahan Spider web rice field dari puncak Weol Kelurahan Wae Belang, pun dimulai. Hanya sekitar 400 meter dari jalan raya, kami dan para pengunjung lainnya sudah bisa sampai di puncak Weol. Sedikit bersusah payah, karena harus melewati 200-an anak tangga dengan sedikit treking curam. Untuk kesehatan, nah... ini bagus bagi mereka yang berat badan lagi naik. Di puncak Weol ini, hamparan sawah yang luas akan menjadi suguhan yang enak dipandang. Makanya, anak saya Gavin tiba-tiba mengucapkan kata “amazing” dari mulut...

Hendak Kuliah di Amerika, Ini Konsep Pendidikan Menurut Angela

Oleh : Valensius Onggot "Pendidikan itu adalah investasi," Angela Namanya Angela Merici G. Adem. Umurnya baru 21 Tahun. Ketika ia lulus dalam proses seleksi beasiswa S2 di luar Negeri tahun 2017 silam. Saat itu, baru enam bulan mengajar pada sebuah sekolah swasta di Kabupaten Manggarai. Tepatnya di SMAK St. Stefanus Ketang – Kabupaten Manggarai.  Di usia yang terbilang muda, 20 tahun, Angela sudah mendapatkan gelar sarjana S1 dari Universitas Negeri Malang dengan jurusan yang paling diminatinya; Matematika.  Alur cerita perjalanan hidupnya tentu seharusnya sudah berubah. Ia sudah menjadi guru Matematika dan merasakan nikmatnya menjadi staf pengajar, sesuai gelar kesarjanaannya itu.  Namun tidak bagi Angela. Peluang-peluang baru selalu terbuka. Pendidikan baginya adalah investasi jangka panjang. Tidak cukup hanya menjadi seorang guru, terutama guru di Indonesia Timur yang memiliki catatan buruk soal sarana dan prasarana pendidikan. “Saya mengambil kuliah...

Angela: Kukirimkan Pesan Cintaku Dari Universitas Columbia ke Tana Nuca Lale

Oleh : Valensius Onggot Angela: Foto di depan Columbia University Angela benar-benar sudah tiba di New York Amerika Serikat. Lebih tepatnya dia sudah mengunjungi kampus barunya, Columbia University. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari Indonesia menuju Amerika. Lihatlah foto selfie Angela di atas, tepat di pelataran Universitas Columbia. Angela ini tentu bangga karena bisa kuliah di salah satu kampus terbaik di Amerika. Universitas yang terletak di Manhattan pusat Kota New York ini masuk dalam Ivy League atau 8 universitas terbaik di Amerika; bahkan di dunia. Saya coba mencari tahu di Mbah Google. Siapa sih orang Indonesia yang pernah belajar di sana? Ternyata tidak banyak. Antara lain ada artis cantik, Cinta Laura. Artis yang  menyanyikan lagu, “becek, ga ada ojek” itu. Selain Cinta Laura, tentunya ada banyak lulusan terkenal dan berprestasi yang mendapatkan penghargaan Nobel. Salah satunya Harold C. Urey di bidang Kimia. Dan masih banyak para lulusan lainn...

Terima SK PPPK, Youtuber Ini Berlinang Air Mata

Foto bersama Jefri Agung Oleh Valensius Onggot Kabar baik datang di Bulan Juni. Terutama bagi tenaga PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang lolos seleksi pada 2021 lalu. Mereka akhirnya resmi menjadi pegawai pemerintah melalui Surat Keputusan pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara. Tak terkecuali di Kabupaten Manggarai. Pelaksanaan penyerahan SK untuk guru dalam proses seleksi tahab 1 dan 2 diselenggarakan pada Jumat 3 Juni 2022. Penyerahan SK Bupati Manggarai tersebut dilaksanakan secara terpusat di Aula MCC Ruteng oleh Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, SH. Ada hal yang menarik saat penerimaan SK tersebut. Dari 604 orang guru, saya mendapati seorang guru yang juga sering berkecimpung dalam media sosial. Dia adalah seorang Youtuber. Meski baru setahun jagung dengan subscribe yang masih bisa dihitung dengan jari, proses kreatifnya tak kalah dengan yang berpengalaman. Dia adalah Jefri Agung. Nama chanel youtubenya sama dengan namanya sendiri #htt...

Jalan Panjang Menemukan Seorang Imam Diosesan Pertama Dari Paroki St. Wihelmus Ngkor

Foto: Undangan Tahbisan Diakon Menjadi seorang Imam Katolik berarti mengikrarkan setia selibat, ketaatan dan kesahajaan hidup yang berakar dalam doa. Kami bangga ketika saudara kami ini memilih hidupnya menjadi seorang imam Katolik. Ini berarti dia memberi diri bagi Tuhan dan sesama dengan sukacita dan semangat rela berkorban bagi sesama. By : omvalen Ada sesuatu yang berbeda dari Paroki St. Wihelmus Ngkor tahun ini. Seluruh umat Paroki ini  bergembira menyongsong akan ditahbiskannya seorang imam diosesan/Imam Projo untuk pertama kalinya. Dia adalah Frater Stefanus Jimmy Wintoyo Mala .  Pentahbisan Diakonatnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2020 nanti oleh YM Uskup Ruteng. Kalau tak ada aral rintangan, Frater Jimmy ini selanjutnya akan ditahbiskan menjadi imam pada bulan Oktober 2020 bersama 9 Diakon lainnya. Tentu saja ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Kebanggaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi pasangan Bapak Kosmas Mala dan Ibu Bernadeta Ti...

Menakar Konsistensi dan Inovasi Guru SMPN 4 Langke Rembong di Era Pandemi Covid 19

Foto bersama Kepsek SMPN 4 LR Oleh: Valensius Onggot Ketika   pandemi Covid 19 ini menghantam dunia pendidikan, SMP 4 Langke Rembong sesungguhnya telah siap dengan terobosan dan strategi agar keberlangsungan proses pembelajaran tetap terjaga. Terobosan dan strategi ini ditempuh melalui berbagai kegiatan pelatihan bagi para staf pengajarnya. Terutama penggunaan sarana teknologi informasi yang berbasis online . Saya pun berkesempatan menimbah ilmu dari Bapak Wenseslaus R. Yan pada Jumat (25/9) kemarin. Dia adalah seorang konseptor yang menahkodai SMPN 4 Langke Rembong. Kami bercerita tentang pendidikan yang berubah dalam sebuah paradigma baru akibat hantaman pandemi Covid 19. Hal-hal lain, juga tak luput dari pembincangan. Terutama situasi kekinian yang menjadi percakapan publik. Namun jujur saja; saya begitu takluk di hadapan semangat dan optimismenya membangun dunia pendidikan. Terbukti di bawah kepemimpinannya, Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Lao, Kecamatan Langke Rembon...