Langsung ke konten utama

Wujudkan Kesejahteraan Air Minum Bersih di Desa Popo; Masyarakat dan TNI Berkolaborasi

Dok Pribadi, Pembukaan Kran Pada Bak Penampung

By: Valensius Onggot


MASYARAKAT Dusun Pora, Desa Popo, Kecamatan Satar Mese Utara-Manggarai boleh bersukacita karena "air minum bersih sudah dekat". Akses air minum sudah masuk ke pemukiman warga. Itu artinya, Air minum bersih ini merupakan hadiah Natal tahun ini bagi mereka sehingga tidak lagi terkendala akan kekurangan air untuk kebutuhan warga.

Hal itu tentu saja hasil dari upaya dan kerja keras dari masyarakat setempat bersama Unsur TNI AD dari Kodam IX/Udayana melalui Kodim 1612 Manggarai. Instalasi yang dipakai menggunakan teknologi terbaru yaitu Pompa hidram.

Pompa hidram ini merupakan teknologi terkini untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi secara hidraulis dengan energi yang berasal dari air itu sendiri. Jadi keunggulan pompa hidram ini adalah tidak menggunakan energi listrik atau bahan bakar minyak.

Pompa hidram ini digunakan oleh Institusi TNI untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di bawah tema besar "Negara Hadir Untuk Rakyat". 
 
Dengan demikian, sampai  saat ini TNI telah membangun 3 Pompa Hidram di Kabupaten Manggarai yaitu di Dusun Beokina Desa Golo, Desa Ulu Ngali dan Desa Popo. Sementara itu di beberapa desa lainnya dalam proses pengerjaan yaitu di Desa Lolang Kecamatan Satar Mese.

Pengerjaan proyek pompa hidram di dusun itu memakan waktu 40 hari. Kemarin pada Kamis, (15/12) proyek pompa hidram dinyatakan selesai. Acara peresmian ditandai dengan pembukaan kran pada bak penampung yang berada di samping Rumah adat Pora.
 
Masyarakat pun menyambut baik program ini. Terlihat dari antusias masyarakat yang sangat tinggi. Karena itu, Pemerintah bersama unsur TNI serta masyarakat setempat pada peresmian pompa Hidram kemarin menjadikan moment itu sebagai bagian dari perayaan syukur. 

Syukur karena air minum bersih sudah masuk dalam rumah warga yang tak lain adalah bentuk dari kehadiran negara.

Dukungan Masyarakat dan TNI Yang Melayani


Tersedianya air ini bukan tanpa masalah. Pertama, bagaimana meyakinkan warga akan keberadaan teknologi pompa hidram ini yang memompa air dari bawah jurang ke atas kampung. 

Kedua, medan yang sangat sulit dijangkau, dimana jarak kampung Pora dan sumber mata air sekitar 800 meter.
 
Untuk persoalan pertama ini bukanlah perkara mudah. Sebab sejauh ini hukum alam tetap menjadi rujukan, yaitu bahwa air itu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Tidak sebaliknya. 

Karena itu, pada awal-awal pengerjaan program ini, timbul rasa pesimisme dari masyarakat. Tentu saja mempengaruhi semangat kerja dari masyarakat setempat.

Seiring berjalannya waktu, anggota TNI terus memberikan keyakinan tentang teknologi ini. Apa yang terjadi? Semangat itu tumbuh dengan suatu tekat membara, bahu membahu bersama TNI dalam pengerjaan instalasi air minum bersih itu akhirnya mencapai finish. 

Sebanyak 288 Kepala Keluarga pun boleh tersenyum gembira karena dapat menikmati air minum bersih.

Tawa dan rasa haru itu pun menyatu dalam acara syukuran di Rumah adat Popo. Dandim 1612 Manggarai yang diwakili oleh Danramil 1612-07 Satar Mese Roberto Karlos bersama jajarannya menyatakan rasa puas atas karya pengabdian yang mulia itu.
 
BACA : Menatap Pariwisata Manggarai dari Puncak Golo Renda; Sajian Alam Nan Exotik

Air Minum Bersih dan Upaya Penurunan Stunting


Keberadaan pompa Hidram ini merupakan wujud dari kehadiran negara untuk rakyat. Tujuan utamanya adalah menyediakan air minum bersih agar masyarakat semakin sehat dan sejahtera. Selain itu program ini diharapkan berkontribusi untuk menurunkan jumlah penderita stunting khususnya di Desa Popo.

Di Desa Popo sendiri sebagaimana yang disampaikan oleh Kades Popo Darius Ceha menyebutkan saat ini terdapat 22 orang anak penderita stunting. 

Namun Pemerintah Desa Popo tidak tinggal diam. Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk mengurangi angka stunting di wilayah itu. Tentu saja hal itu di dukung penuh melalui program dari Pemkab Manggarai. 

Bupati Manggarai melalui Assisten Sekda Frumensius Ltk Do dalam kesempatan itu mengungkapkan agar keberadaan air minum bersih ini hendaknya juga berkontribusi bagi upaya penurunan stunting. Karena itu kepada pemerintah Desa Popo dirinya menghimbau agar persoalan stunting ini harus juga menjadi program prioritas dalam kebijakan penyusunan anggaran Dana Desa.
 
Himbauan ini tentu saja sejalan dengan program dan upaya penurunan Stunting dari Pemkab Manggarai sesuai arahan Presiden di tahun 2024 mencapai 14%. 

Di Kabupaten Manggarai angka penderita Stunting ini berangsur turun dan berada di kisaran 20,1% saat ini setelah pada tahun 2021 lalu berada pada 21,9%. 

Bravo TNI!

Penulis Berpose dengan para tua adat di Bak penampung, Dok Pribadi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesta Sambut Baru; Salah Satu Hadiah Terbaik Orang Tua?

Foto di Depan Gereja Katedral Ruteng Oleh : Valensius Onggot Wajahnya sumringah. Ketika begitu banyaknya orang yang datang memberikan ucapan selamat.  “Selamat ya nak!”  Dia pun menerima ucapan selamat itu dengan rasa bangga. Wajahnya tambah ceria. Bak Ratu sehari. Itulah yang dialami oleh anak saya, Cecilia beberapa minggu yang lalu (5/5/2019). Juga mungkin dialami oleh anak-anak lainnya. Apalagi saat ini lagi musimnya pesta sambut baru. Kemarin ditelpon oleh seorang teman, undang saya karena anaknya sambut baru Minggu esok.   “Makasih undangannya kawan!” kata saya. Bagi seorang anak yang beriman Katolik, penerimaan komuni pertama adalah sesuatu yang sangat dinantikan. Karena itu begitu banyak persiapan yang mesti dilakukan. Ada persiapan rohani, baik untuk si anak maupun bagi para orang tua. Namun yang merepotkan adalah persiapan jasmaniah. Pesta-pesta . Ada yang bercerita, kalau sebelumnya si anak turut sama ajakan orang tua. Tak ada pesta-pesta . Yang ada n...

Sejenak “Berkontemplasi” Menikmati Sawah Lingko Cara

Sebagian dari anda tentu sudah mengenal Lodok Lingko Cara yang terletak di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Manggarai. Namun bila anda yang belum ke sana, saya sarankan; carilah kesempatan sejenak untuk menikmati sejuta keindahan alam nan unik yang merupakan warisan masa lalu orang Manggarai itu. Untuk itulah saya bersama keluarga singgah sebentar di lokasi tujuan wisata tersebut. Dengan karcis masuk seharga super murah Sepuluh Ribu Rupiah, perjalanan menikmati keindahan Spider web rice field dari puncak Weol Kelurahan Wae Belang, pun dimulai. Hanya sekitar 400 meter dari jalan raya, kami dan para pengunjung lainnya sudah bisa sampai di puncak Weol. Sedikit bersusah payah, karena harus melewati 200-an anak tangga dengan sedikit treking curam. Untuk kesehatan, nah... ini bagus bagi mereka yang berat badan lagi naik. Di puncak Weol ini, hamparan sawah yang luas akan menjadi suguhan yang enak dipandang. Makanya, anak saya Gavin tiba-tiba mengucapkan kata “amazing” dari mulut...

Hendak Kuliah di Amerika, Ini Konsep Pendidikan Menurut Angela

Oleh : Valensius Onggot "Pendidikan itu adalah investasi," Angela Namanya Angela Merici G. Adem. Umurnya baru 21 Tahun. Ketika ia lulus dalam proses seleksi beasiswa S2 di luar Negeri tahun 2017 silam. Saat itu, baru enam bulan mengajar pada sebuah sekolah swasta di Kabupaten Manggarai. Tepatnya di SMAK St. Stefanus Ketang – Kabupaten Manggarai.  Di usia yang terbilang muda, 20 tahun, Angela sudah mendapatkan gelar sarjana S1 dari Universitas Negeri Malang dengan jurusan yang paling diminatinya; Matematika.  Alur cerita perjalanan hidupnya tentu seharusnya sudah berubah. Ia sudah menjadi guru Matematika dan merasakan nikmatnya menjadi staf pengajar, sesuai gelar kesarjanaannya itu.  Namun tidak bagi Angela. Peluang-peluang baru selalu terbuka. Pendidikan baginya adalah investasi jangka panjang. Tidak cukup hanya menjadi seorang guru, terutama guru di Indonesia Timur yang memiliki catatan buruk soal sarana dan prasarana pendidikan. “Saya mengambil kuliah...

Angela: Kukirimkan Pesan Cintaku Dari Universitas Columbia ke Tana Nuca Lale

Oleh : Valensius Onggot Angela: Foto di depan Columbia University Angela benar-benar sudah tiba di New York Amerika Serikat. Lebih tepatnya dia sudah mengunjungi kampus barunya, Columbia University. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari Indonesia menuju Amerika. Lihatlah foto selfie Angela di atas, tepat di pelataran Universitas Columbia. Angela ini tentu bangga karena bisa kuliah di salah satu kampus terbaik di Amerika. Universitas yang terletak di Manhattan pusat Kota New York ini masuk dalam Ivy League atau 8 universitas terbaik di Amerika; bahkan di dunia. Saya coba mencari tahu di Mbah Google. Siapa sih orang Indonesia yang pernah belajar di sana? Ternyata tidak banyak. Antara lain ada artis cantik, Cinta Laura. Artis yang  menyanyikan lagu, “becek, ga ada ojek” itu. Selain Cinta Laura, tentunya ada banyak lulusan terkenal dan berprestasi yang mendapatkan penghargaan Nobel. Salah satunya Harold C. Urey di bidang Kimia. Dan masih banyak para lulusan lainn...

Terima SK PPPK, Youtuber Ini Berlinang Air Mata

Foto bersama Jefri Agung Oleh Valensius Onggot Kabar baik datang di Bulan Juni. Terutama bagi tenaga PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang lolos seleksi pada 2021 lalu. Mereka akhirnya resmi menjadi pegawai pemerintah melalui Surat Keputusan pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara. Tak terkecuali di Kabupaten Manggarai. Pelaksanaan penyerahan SK untuk guru dalam proses seleksi tahab 1 dan 2 diselenggarakan pada Jumat 3 Juni 2022. Penyerahan SK Bupati Manggarai tersebut dilaksanakan secara terpusat di Aula MCC Ruteng oleh Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, SH. Ada hal yang menarik saat penerimaan SK tersebut. Dari 604 orang guru, saya mendapati seorang guru yang juga sering berkecimpung dalam media sosial. Dia adalah seorang Youtuber. Meski baru setahun jagung dengan subscribe yang masih bisa dihitung dengan jari, proses kreatifnya tak kalah dengan yang berpengalaman. Dia adalah Jefri Agung. Nama chanel youtubenya sama dengan namanya sendiri #htt...

Jalan Panjang Menemukan Seorang Imam Diosesan Pertama Dari Paroki St. Wihelmus Ngkor

Foto: Undangan Tahbisan Diakon Menjadi seorang Imam Katolik berarti mengikrarkan setia selibat, ketaatan dan kesahajaan hidup yang berakar dalam doa. Kami bangga ketika saudara kami ini memilih hidupnya menjadi seorang imam Katolik. Ini berarti dia memberi diri bagi Tuhan dan sesama dengan sukacita dan semangat rela berkorban bagi sesama. By : omvalen Ada sesuatu yang berbeda dari Paroki St. Wihelmus Ngkor tahun ini. Seluruh umat Paroki ini  bergembira menyongsong akan ditahbiskannya seorang imam diosesan/Imam Projo untuk pertama kalinya. Dia adalah Frater Stefanus Jimmy Wintoyo Mala .  Pentahbisan Diakonatnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2020 nanti oleh YM Uskup Ruteng. Kalau tak ada aral rintangan, Frater Jimmy ini selanjutnya akan ditahbiskan menjadi imam pada bulan Oktober 2020 bersama 9 Diakon lainnya. Tentu saja ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Kebanggaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi pasangan Bapak Kosmas Mala dan Ibu Bernadeta Ti...

Menakar Konsistensi dan Inovasi Guru SMPN 4 Langke Rembong di Era Pandemi Covid 19

Foto bersama Kepsek SMPN 4 LR Oleh: Valensius Onggot Ketika   pandemi Covid 19 ini menghantam dunia pendidikan, SMP 4 Langke Rembong sesungguhnya telah siap dengan terobosan dan strategi agar keberlangsungan proses pembelajaran tetap terjaga. Terobosan dan strategi ini ditempuh melalui berbagai kegiatan pelatihan bagi para staf pengajarnya. Terutama penggunaan sarana teknologi informasi yang berbasis online . Saya pun berkesempatan menimbah ilmu dari Bapak Wenseslaus R. Yan pada Jumat (25/9) kemarin. Dia adalah seorang konseptor yang menahkodai SMPN 4 Langke Rembong. Kami bercerita tentang pendidikan yang berubah dalam sebuah paradigma baru akibat hantaman pandemi Covid 19. Hal-hal lain, juga tak luput dari pembincangan. Terutama situasi kekinian yang menjadi percakapan publik. Namun jujur saja; saya begitu takluk di hadapan semangat dan optimismenya membangun dunia pendidikan. Terbukti di bawah kepemimpinannya, Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Lao, Kecamatan Langke Rembon...