Langsung ke konten utama

Manggarai Zona Merah (Lagi)!


Foto: edukasi penggunaan masker

Mengadaptasi kebiasaan baru itu tentu saja sangat sulit. Apalagi kalau itu harus menerapkan protokol-protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. 

Oleh : omvalen

Manggarai kembali ke zona merah. Setelah sekitar 2 bulan berada pada zona hijau – sejak 17 Juni 2020 lalu. Saat itu, pasien Covid 19 berinisial KFJ (29) bersama 2 OTG lainnya telah sembuh setelah melewati pemeriksaan jenis sampel NP/OP sebanyak 2 kali.

Kali ini 3 warga Manggarai terkonfirmasi positif Covid 19 lagi. Keadaan dari ketiga pasien tersebut dengan status; Orang Tanpa Gejala (OTG) atau Asimtomatik. Ketiga pasien tersebut adalah pelaku perjalanan dari wilayah Makasar, Propinsi Sulawesi Selatan.
 
Beberapa informasi menyebutkan, ketiganya dinyatakan positif rapid tes. Kemarin sudah terkonfirmasi positif Covid 19. Dengan inisial, Pertama, ”PT” 26 tahun. Alamat Kampung Pau, Desa Bangka Ajang, Kecamatan Rahong Utara. Kedua, inisial “GE” 29 tahun. Alamat Kampung Keker, Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal. Ketiga, inisial "I" seorang warga dusun Keling, Desa Torong Koe, Kecamatan Reok Barat.
 
Informasi ini berdasarkan hasil pemeriksaan dari Laboratorium Biologi Molekuler, Instalasi Patologi Klinik RSUD Prof.Dr.WZ. Yohanes Kupang. Setelah tanggal 6 Agustus 2020 telah dikirim 14 sampel Swab oleh Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Manggarai.
 
Namun dari 14 sampel Swab itu, baru 10 sampel yang diperiksa dan 3 orang akhirnya telah dinyatakan positif Covid 19. Sedangkan 4 sampel Swab lainnya belum diperiksa.
 
Tentang ketiga orang ini, sejak kedatangannya di Manggarai telah melakukan proses karantina mandiri. Pihak keluarga menyanggupinya untuk menyediakan kamar tersendiri bagi keduanya.
 
Beberapa waktu sebelumnya, tim gugus tugas Manggarai melakukan pemeriksaan melalui rapid tes. Ketiganya dinyatakan reaktif. “GE” dan "I" pun langsung diisolasi di Wisma Atlet Golodukal. Sambil menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium RT PCR.
 
Sedangkan pasien yang satunya dengan inisial “PT” diisolasi secara mandiri di rumah keluarga di Kampung Pau, Desa Bangka Ajang, Kecamatan Rahong Utara. Pasien ini telah diantar oleh tim gugus tugas Kecamatan Rahong Utara pada Selasa (11/8/2020) siang untuk dikarantina di Wisma Atlet Golodukal - Ruteng.
 
Pada Selasa (11/8), Tim Gugus Tugas telah melakukan rapid tes kepada keluarga dekat “PT”. Jumlah mereka sebanyak 7 orang. Syukurlah, hasilnya non reaktif. Sedangkan kepada keluarga pasien dengan inisial “GE” akan dilakukan beberapa hari kedepan. Kita juga tentu berharap agar mendapatkan hasil yang sama, yakni non reaktif.
 

Kewaspadaan di Era Adabtasi Kebiasaan Baru 


Tiga orang yang positif terinfeksi Virus Corona ini memberi signal kepada seluruh masyarakat Manggarai. Bahwa kondisi saat ini tidak lagi dianggap sebagai hal yang biasa-biasa saja. Kewaspadaan tetap dijaga. Apalagi memasuki kondisi dengan mengadaptasi kebiasaan baru. 

Istilah adaptasi kebiasaan baru digunakan agar masyarakat bisa hidup lebih produktif di tengah pandemi. Tetapi terhindar dari penularan Covid 19 yang sampai saat ini belum mengalami penurunan. Pada era ini masyarakat diperbolehkan untuk beraktivitas secara produktif tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan virus mematikan ini. 

Mengadaptasi kebiasaan baru itu tentu saja sangat sulit. Apalagi kalau itu harus menerapkan protokol-protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Seperti memastikan kondisi harus fit apabila keluar dari rumah. Selain itu wajib memakai masker dan selalu mengukur suhu tubuh apabila bepergian. Hal yang paling penting juga adalah dengan rajin mencuci tangan pada air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. 

Nah, apabila berada di tempat keramaian, diharapkan tetap menjaga jarak fisik. Tentang ini, tentu saja begitu sulit. Semua orang pasti mengalami kesulitan. Terutama saat berinteraksi di pasar, pertokoan, mall, atau pada tempat kosentrasi massa lainnya. 

Di beberapa tempat di Manggarai, era adaptasi kebiasaan baru ini mulai diisi dengan berbagai acara-acara sosial. Baik ceremony adat maupun acara pesta kemasyarakatan lainnya. Acara-acara ini tentu tak bisa dihindari. Namun mesti kembali dalam sebuah kesadaran diri, bahwa kita telah hidup dalam sebuah tatanan atau kebiasan-kebiasaan yang sama sekali berbeda dengan kondisi sebelum pandemic Covid 19 ini.

Yang perlu disadari bahwa Corona Virus itu nyata adanya. Tidak lagi berada jauh dari kita. Karena itu, menjada keseimbangan antara perbaikan ekonomi keluarga dengan meminimalisir penyebaran wabah Covid 19 juga menjadi perhatian bersama. 

Dengan keterbatasan fasilitas kesehatan yang ada, Tiga orang ini berpeluang untuk menulari begitu banyak orang di sekitarnya. Karena itu, kewaspadaan harus menjadi pedoman di tengah era adabtasi kebiasaan baru ini. 

Tentu saja, pekerjaan ini adalah sebuah kerja bersama. Tim Gugus Tugas Kabupaten Manggarai juga terus berupaya memantau dan mengawasi penyebarannya. Terhadap pasien yang terkonfirmasi pasitif Covid 19 pun telah dilakukan pelacakan riwayat kontak pelaku. 
 
Namun sekali lagi, upaya memutus rantai penyebaran covid 19 ini adalah kerja bersama. Tidak hanya urusan pemerintah, tapi urusan masyarakat secara keseluruhan.

Salam dan #tetapjagakesehatan#.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesta Sambut Baru; Salah Satu Hadiah Terbaik Orang Tua?

Foto di Depan Gereja Katedral Ruteng Oleh : Valensius Onggot Wajahnya sumringah. Ketika begitu banyaknya orang yang datang memberikan ucapan selamat.  “Selamat ya nak!”  Dia pun menerima ucapan selamat itu dengan rasa bangga. Wajahnya tambah ceria. Bak Ratu sehari. Itulah yang dialami oleh anak saya, Cecilia beberapa minggu yang lalu (5/5/2019). Juga mungkin dialami oleh anak-anak lainnya. Apalagi saat ini lagi musimnya pesta sambut baru. Kemarin ditelpon oleh seorang teman, undang saya karena anaknya sambut baru Minggu esok.   “Makasih undangannya kawan!” kata saya. Bagi seorang anak yang beriman Katolik, penerimaan komuni pertama adalah sesuatu yang sangat dinantikan. Karena itu begitu banyak persiapan yang mesti dilakukan. Ada persiapan rohani, baik untuk si anak maupun bagi para orang tua. Namun yang merepotkan adalah persiapan jasmaniah. Pesta-pesta . Ada yang bercerita, kalau sebelumnya si anak turut sama ajakan orang tua. Tak ada pesta-pesta . Yang ada n...

Sejenak “Berkontemplasi” Menikmati Sawah Lingko Cara

Sebagian dari anda tentu sudah mengenal Lodok Lingko Cara yang terletak di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Manggarai. Namun bila anda yang belum ke sana, saya sarankan; carilah kesempatan sejenak untuk menikmati sejuta keindahan alam nan unik yang merupakan warisan masa lalu orang Manggarai itu. Untuk itulah saya bersama keluarga singgah sebentar di lokasi tujuan wisata tersebut. Dengan karcis masuk seharga super murah Sepuluh Ribu Rupiah, perjalanan menikmati keindahan Spider web rice field dari puncak Weol Kelurahan Wae Belang, pun dimulai. Hanya sekitar 400 meter dari jalan raya, kami dan para pengunjung lainnya sudah bisa sampai di puncak Weol. Sedikit bersusah payah, karena harus melewati 200-an anak tangga dengan sedikit treking curam. Untuk kesehatan, nah... ini bagus bagi mereka yang berat badan lagi naik. Di puncak Weol ini, hamparan sawah yang luas akan menjadi suguhan yang enak dipandang. Makanya, anak saya Gavin tiba-tiba mengucapkan kata “amazing” dari mulut...

Hendak Kuliah di Amerika, Ini Konsep Pendidikan Menurut Angela

Oleh : Valensius Onggot "Pendidikan itu adalah investasi," Angela Namanya Angela Merici G. Adem. Umurnya baru 21 Tahun. Ketika ia lulus dalam proses seleksi beasiswa S2 di luar Negeri tahun 2017 silam. Saat itu, baru enam bulan mengajar pada sebuah sekolah swasta di Kabupaten Manggarai. Tepatnya di SMAK St. Stefanus Ketang – Kabupaten Manggarai.  Di usia yang terbilang muda, 20 tahun, Angela sudah mendapatkan gelar sarjana S1 dari Universitas Negeri Malang dengan jurusan yang paling diminatinya; Matematika.  Alur cerita perjalanan hidupnya tentu seharusnya sudah berubah. Ia sudah menjadi guru Matematika dan merasakan nikmatnya menjadi staf pengajar, sesuai gelar kesarjanaannya itu.  Namun tidak bagi Angela. Peluang-peluang baru selalu terbuka. Pendidikan baginya adalah investasi jangka panjang. Tidak cukup hanya menjadi seorang guru, terutama guru di Indonesia Timur yang memiliki catatan buruk soal sarana dan prasarana pendidikan. “Saya mengambil kuliah...

Angela: Kukirimkan Pesan Cintaku Dari Universitas Columbia ke Tana Nuca Lale

Oleh : Valensius Onggot Angela: Foto di depan Columbia University Angela benar-benar sudah tiba di New York Amerika Serikat. Lebih tepatnya dia sudah mengunjungi kampus barunya, Columbia University. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari Indonesia menuju Amerika. Lihatlah foto selfie Angela di atas, tepat di pelataran Universitas Columbia. Angela ini tentu bangga karena bisa kuliah di salah satu kampus terbaik di Amerika. Universitas yang terletak di Manhattan pusat Kota New York ini masuk dalam Ivy League atau 8 universitas terbaik di Amerika; bahkan di dunia. Saya coba mencari tahu di Mbah Google. Siapa sih orang Indonesia yang pernah belajar di sana? Ternyata tidak banyak. Antara lain ada artis cantik, Cinta Laura. Artis yang  menyanyikan lagu, “becek, ga ada ojek” itu. Selain Cinta Laura, tentunya ada banyak lulusan terkenal dan berprestasi yang mendapatkan penghargaan Nobel. Salah satunya Harold C. Urey di bidang Kimia. Dan masih banyak para lulusan lainn...

Terima SK PPPK, Youtuber Ini Berlinang Air Mata

Foto bersama Jefri Agung Oleh Valensius Onggot Kabar baik datang di Bulan Juni. Terutama bagi tenaga PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang lolos seleksi pada 2021 lalu. Mereka akhirnya resmi menjadi pegawai pemerintah melalui Surat Keputusan pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara. Tak terkecuali di Kabupaten Manggarai. Pelaksanaan penyerahan SK untuk guru dalam proses seleksi tahab 1 dan 2 diselenggarakan pada Jumat 3 Juni 2022. Penyerahan SK Bupati Manggarai tersebut dilaksanakan secara terpusat di Aula MCC Ruteng oleh Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, SH. Ada hal yang menarik saat penerimaan SK tersebut. Dari 604 orang guru, saya mendapati seorang guru yang juga sering berkecimpung dalam media sosial. Dia adalah seorang Youtuber. Meski baru setahun jagung dengan subscribe yang masih bisa dihitung dengan jari, proses kreatifnya tak kalah dengan yang berpengalaman. Dia adalah Jefri Agung. Nama chanel youtubenya sama dengan namanya sendiri #htt...

Jalan Panjang Menemukan Seorang Imam Diosesan Pertama Dari Paroki St. Wihelmus Ngkor

Foto: Undangan Tahbisan Diakon Menjadi seorang Imam Katolik berarti mengikrarkan setia selibat, ketaatan dan kesahajaan hidup yang berakar dalam doa. Kami bangga ketika saudara kami ini memilih hidupnya menjadi seorang imam Katolik. Ini berarti dia memberi diri bagi Tuhan dan sesama dengan sukacita dan semangat rela berkorban bagi sesama. By : omvalen Ada sesuatu yang berbeda dari Paroki St. Wihelmus Ngkor tahun ini. Seluruh umat Paroki ini  bergembira menyongsong akan ditahbiskannya seorang imam diosesan/Imam Projo untuk pertama kalinya. Dia adalah Frater Stefanus Jimmy Wintoyo Mala .  Pentahbisan Diakonatnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2020 nanti oleh YM Uskup Ruteng. Kalau tak ada aral rintangan, Frater Jimmy ini selanjutnya akan ditahbiskan menjadi imam pada bulan Oktober 2020 bersama 9 Diakon lainnya. Tentu saja ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Kebanggaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi pasangan Bapak Kosmas Mala dan Ibu Bernadeta Ti...

Menakar Konsistensi dan Inovasi Guru SMPN 4 Langke Rembong di Era Pandemi Covid 19

Foto bersama Kepsek SMPN 4 LR Oleh: Valensius Onggot Ketika   pandemi Covid 19 ini menghantam dunia pendidikan, SMP 4 Langke Rembong sesungguhnya telah siap dengan terobosan dan strategi agar keberlangsungan proses pembelajaran tetap terjaga. Terobosan dan strategi ini ditempuh melalui berbagai kegiatan pelatihan bagi para staf pengajarnya. Terutama penggunaan sarana teknologi informasi yang berbasis online . Saya pun berkesempatan menimbah ilmu dari Bapak Wenseslaus R. Yan pada Jumat (25/9) kemarin. Dia adalah seorang konseptor yang menahkodai SMPN 4 Langke Rembong. Kami bercerita tentang pendidikan yang berubah dalam sebuah paradigma baru akibat hantaman pandemi Covid 19. Hal-hal lain, juga tak luput dari pembincangan. Terutama situasi kekinian yang menjadi percakapan publik. Namun jujur saja; saya begitu takluk di hadapan semangat dan optimismenya membangun dunia pendidikan. Terbukti di bawah kepemimpinannya, Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Lao, Kecamatan Langke Rembon...